Ma'ruf Amin Ungkap Perbedaan Antara Krisis Ekonomi 1998 dan Resesi Akibat Covid-19

Masyarakat mengurangi atau menunda aktivitas ekonomi seperti konsumsi, kecuali konsumsi untuk bahan pokok.

Ma'ruf Amin Ungkap Perbedaan Antara Krisis Ekonomi 1998 dan Resesi Akibat Covid-19
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin/ Net

MONITORDAY.COM - Pandemi virus Corona (Covid-19) berdampak pada melemahnya ekonomi Indonesia.

Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin menilai krisis ekonomi akibat pandemi covid-19 berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya.

Dalam krisis ekonomi sebelumnya, kata Ma'ruf, dampak pada sektor riil terjadi secara tidak langsung diakibatkan karena faktor likuiditas dari sektor keuangan. Akan tetapi, pada krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, justru sektor riil terdampak lebih dahulu.

“Sektor rumah tangga, masyarakat mengurangi atau menunda aktivitas ekonomi seperti konsumsi, kecuali konsumsi untuk bahan pokok,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/11).

Lebih lanjut, Ma’ruf menjelaskan, penurunan ekonomi di sektor rumah tangga ini sangat berdampak pada sektor korporasi. Sedangkan terjadi pengurangan aktivitas produksi dan investasi yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

"Dampaknya makin berat karena daya beli masyarakat juga akan berkurang sehingga pelambatan ekonomi tidak bisa dihindari. Inilah yang mengakibatkan terjadinya krisis di sektor riil,” urainya.

Adapun, Wapres berpesan, bahwa krisis di sektor riil ini perlu ditangani dengan secara serius. Sehingga persoalan krisis yang terjadi di sektor ril ini tidak melebar ke finansial.

“Bila terjadi krisis ganda, yakni krisis di sektor riil dan krisis di sektor finansial, maka pemulihan akan menjadi lebih panjang,” ungkapnya.