Ma’ruf Amin Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Umat
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat dari bawah merupakan hal penting yang harus dilakukan. Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi tidak mengalir deras ke golongan bawah. Oleh karena itu, masyarakat yang berekonomi kuat semakin kuat, sedangkan masyarakat bawah semakin melarat.

MONITORDAY.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat dari bawah merupakan hal penting yang harus dilakukan. Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi tidak mengalir deras ke golongan bawah. Oleh karena itu, masyarakat yang berekonomi kuat semakin kuat, sedangkan masyarakat bawah semakin melarat.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf dalam peluncuran Kopi Abah dan Dialog Kebangsaan bertema Arus Baru Ekonomi Umat, Masa Depan UMKM dan Koperasi Syariah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa, (22/1).
"Pemberdayaan umat yang paling penting. Apabila ekonomi umat kuat, maka bangsa akan kuat juga," ujar Ma'ruf, melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/1).
Dalam rangka pemberdayaan itu, ada tiga hal yang Ma’ruf tawarkan. Pertama, hal yang paling fundamental yaitu mendorong masyarakat agar mempunyai kemauan untuk terjun berwirausaha. Hal ini dinilai penting karena faktor utama untuk memberdayakan masyarakat adalah kemamuan masyarakat itu sendiri untuk mulai berwirausaha.
Kemudian kedua, pemerintah akan mengeluarkan regulasi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi umat. Dan yang ketiga, yaitu mendorong para konglemerat agar mau berkolaborasi dengan masyarakat ekonomi bawah.
Untuk itu, Ma’ruf mengatakan bahwa dirinya saat ini tengah menggagas program Gus Iwan atau Santri Bagus Pintar Ngaji Usahawan. Menurut dia membangunkan santri untuk melek ekonomi adalah salah satu pemberdayaan umat.
Menurut mantan Rais Amm PBNU ini, para santri bisa menumbuhkan ekonomi syariah yang selama ini tergolong rendah di Indonesia. Padahal, menurutnya banyak masyarakat membutuhkan ruang ekonomi syariah tetapi tidak memiliki akses yang banyak. “Santri yang membakar ekonomi syariah supaya pangsa pasarnya menjadi luas," tuturnya.