Manajer JKT48 Tewas, Begini Kronologi Lengkapnya
Duka mendalam datang menghampiri keluarga besar JKT48.

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Duka mendalam datang menghampiri keluarga besar JKT48. Salah satu manajer idol grup itu, Inao Jiro, ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Perumahan River Park Blok GE.4 Nomor 3 RT 2/RW 2 Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan pada Selasa (21/3).
Kabar meninggalnya pria berkewarganegraan Jepang ini pun langsung menjadi trending topic di jejaring sosial Twitter. Hal tersebut tentu tidak mengherankan. Mengingat JKT48 adalah salah satu grup musik terbesar di Tanah Air.
Dari informasi yang sudah dirangkum LakeyBanget.com, diketahui pria berusia 48 tahun itu tewas akibat gantung diri di kamar mandi rumahnya. Inao Jiro pun pertama kali diketahui tewas oleh pembantu rumah tangganya, Suyati.
Menurut keterangan Suyati, korban terakhir kali terlihat pukul 11.00 WIB. Saat itu korban masuk ke dalam kamar dan tidak terlihat keluar kamar lagi. Pukul 15.00 WIB, Suyati pun menjemput anak korban, Zhopie di sekolahnya.
Pukul 17.00 WIB, Zhopie yang masih berusia 11 tahun pun memanggil ayahnya yang berada dalam kamar. Sempat mengetuk pintu dan memanggil korban, tapi korban tidak menjawab.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB istri korban, Reny Damayanti, pulang kerja. Reny sempat memanggil korban berkali-kali, namun korban tidak menjawab. Reny pun kemudian menyuruh Suyati untuk melihat dari jendela.
Saat mengintip dari jendela, Suyati sudah melihat Inao Jiro tergantung di dalam kamar mandi dengan seutas tali. Sekitar pukul 18.00 WIB, Reny pun memanggil petugas keamanan setempat untuk mendobrak kamar Inao dan memotong tali yang melingkar di tubuh Inao. Setelahnya, pada pukul 18.30 WIB, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Bintaro dengan mobil pribadi, namun korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Sampai saat ini pihak kepolisian pun masih menyelediki kasus kematian Inao Jiro. Berdasarkan dugaan sementara, polisi mengatakan motif bunuh diri Inao adalah karena beban pekerjaan yang terlalu berat. Saat ini polisi telah memeriksa 3 orang saksi. Pihak keluarga sendiri belum dapat dimintai keterangan karena masih shock.
"Motif karena beban kerja terlalu berat. Pekerjaan generalisasi manajer JKT48," ucap Kasubag Humas Polres Tangerang Selatan AKP Mansuri kepada wartawan, Rabu (22/3/2017).
Sosok Inao Jiro memang sudah tidak asing di kalangan fans JKT48. Sebagai manajer JKT48, pria paruh baya ini kerap menyampaikan pengumuman kepada fans. Terakhir, Jiro menyampaikan pengumuman saat gelaran event handshake pada 4 Maret 2017 lalu.
Hingga kini, tidak banyak komentar yang dikeluarkan personel JKT48. Mereka hanya mengucapkan duka cita atas meninggalnya Inao Jiro.
"Everyone who says hello will one day say goodbye. Sometimes without warning or giving a reason why. Rest in peace, Jiro-san! We love you :')," tulis Melody di akun Twitter miliknya.