Lulusan SMK Anak Tukang Las Raih Beasiswa S1 Bidang IT

Lulusan SMK Anak Tukang Las Raih Beasiswa S1 Bidang IT
Sumber gambar: timesindonesia.com

MONITORDAY.COM - Perusahaan IT Sevima anugerahi beasiswa S1 bernama Beasiswa Semesta kepada lima mahasiswa terpilih. Salah satunya adalah Zetta Septian Nugroho Adi anak dari seorang tukang las. Zetta yang lulusan SMK hidup dalam keluarga sederhana dan tidak terpikir melanjutkan kuliah. Dalam pikirannya setelah lulus SMK, dia akan bekerja untuk membantu kedua orang tuanya. 

Namun bakat dan kemampuannya dalam bidang IT mengantarnya mendapatkan beasiswa di salah satu kampus terkemuka Surabaya. Beasiswa Semesta memberi Zetta dan kawan-kawan hadiah uang tunai dan biaya pendidikan untuk berkuliah pada jurusan Teknik Informatika (IT) di perguruan tinggi ternama di Surabaya, senilai total Rp 300 juta. Selain itu, Zetta akan mendapatkan kesempatan berkarya bersama Sevima dengan gaji bulanan senilai minimal UMR Surabaya (sekitar Rp 4 juta).

“Saya memang tak sengaja menemukan info beasiswa Semesta ini. Awalnya saya hanya menemukannya lewat Instagram. Yah, meskipun saya sempat pesimis karena takut nggak bisa mendaftar, tapi ternyata kesempatan masih berpihak kepada saya. Yah, meskipun sangat mepet, saya pagi isi data, sore terima Surat Keterangan Lulus dari sekolah, hari itu juga deadline pendaftaran,” gumam Zetta sambil tersenyum lega.

Saat proses seleksi tersebut, dirinya sempat tak percaya diri. Ia mengalami kesulitan saat tahap tes Hackathon (perlombaan membuat aplikasi dalam waktu singkat, seperti marathon tapi untuk pemrograman). Aplikasi yang biasa dibuat dalam kurun waktu satu bulan, harus diringkas dalam hitungan jam. Zetta saat itu mencoba membuat aplikasi sistem pendaftaran vaksin berbasis website. Hasilnya pun menjanjikan, aplikasi sudah dapat beroperasi secara sederhana.

"Jadi dalam Hackaton, saya membuat aplikasi bernama Covgone. Singkatan dari Covid Gone (Covid menghilanglah). Dengan aplikasi ini harapannya orang bisa daftar vaksin secara lebih mudah, fasilitas kesehatan menerima pendaftar juga lebih mudah, dan ada info tentang rumah sakit rujukan Covid yang Api (informasinya) selalu ter-update dan terhubung database Kemenkes," kenang Zetta.