Akademisi Beri Rekomendasi Cegah Loss Learning Selama Pandemi

Akademisi Beri Rekomendasi Cegah Loss Learning Selama Pandemi
Sumber gambar: uinjkt.ac.id

MONITORDAY.COM - Pandemi Covid-19 membuat siswa harus belajar daring di rumah masing-masing. Hal ini mengancam program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Beragam kendala ditemukan selama pelaksanaan pembelajaran daring. Hal yang paling ditakutkan adalah terjadinya learning loss. Yakni kehilangan kemampuan belajar siswa. 

Menyikapi kekhawatiran tersebut, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Muhammad Zuhdi sampaikan rekomendasi kebijakan guna cegah learning loss. Menurutnya pandemi ini telah mengajarkan pada kita tentang pentingnya lingkungan belajar digital yang dirancang dengan baik untuk mempertahankan atensi siswa.

Murid tidak akan repot-repot berusaha belajar secara mandiri apabila mereka sudah terlebih dulu kehilangan minat belajar.Hal ini membutuhkan periode mengajar yang lebih pendek, dipadu dengan sesi praktik dan evaluasi yang sama pendeknya.

"Bagi beberapa guru, bentuknya bisa dengan mengubah sesi belajar yang biasanya beberapa jam menjadi pecahan masing-masing 30 menit berisi materi belajar dan aktivitas yang disebar selama periode satu minggu. Dengan begini, murid bisa mempelajari materi tentang DNA, misalnya, dengan kecepatan mereka sendiri selama seminggu tersebut," ujarnya. 

Menurut Zuhdi Praktik-praktik seperti ini telah lama diterapkan oleh sekolah terbesar di Selandia Baru, bernama Te Kura, dan merupakan fondasi dari lingkungan belajar digital yang efektif.

"Te Kura berdiri pada tahun 1922. Pada jaman pra-digital itu, materi ajar dan tugas dikirimkan dan dikembalikan oleh siswa melalui pos untuk kemudian dinilai dan dievaluasi," pungkasnya.