Luhut Sebut Anggota Kabinet Kerja Jilid II Harus Siap Hadapi Tantangan Global
Presiden Jokowi tengah mencari calon pendamping terbaik untuk lima tahun ke depan. Setelah mengemukakan beberapa kriteria yang ia tetapkan, lantas spekulasi soal nama-nama para pendamping itu pun beredar ke tengah publik.

MONITORDAY.COM – Presiden Jokowi tengah mencari calon pendamping terbaik untuk lima tahun ke depan. Setelah mengemukakan beberapa kriteria yang ia tetapkan, lantas spekulasi soal nama-nama para pendamping itu pun beredar ke tengah publik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, Presiden Jokowi tak akan menggunakan prinsip coba-coba dalam memilih jajaran menterinya di Kabinet Kerja jilid II.
Menurut Luhut, Kepala Negara bahkan memasang kriteria tinggi, yaitu menteri yang mampu menghadapi tantangan di tengah tekanan ekonomi global. Ia mengatakan Jokowi akan mengutamakan tokoh-tokoh yang mampu mengatasi dampak tekanan ekonomi global karena tengah menjadi tantangan utama bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.
Terlebih, angin ketidakpastian masih cukup besar. Selain itu, sambungnya, Jokowi disebut tak akan melancarkan jurus coba-coba dalam memilih para pembantunya. Hal ini berbeda pula dengan penentuan menteri Kabinet Kerja Jilid I.
"Saya kira presiden melihat global ekonomi seperti sekarang, pastilah beliau pilih orang yang mampu beradaptasi atau mengimplementasikan dengan cepat untuk sikapi global ekonomi sekarang. Yang pasti, beliau tidak akan coba-coba," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9) lalu.
Isu jajaran menteri Kabinet Kerja Jilid II santer di kalangan publik sejak Jokowi resmi menjadi presiden terpilih untuk periode 2019-2024. Kepala negara sendiri sempat mengumbar beberapa kriteria tokoh yang diliriknya untuk dijadikan menteri.
Salah satunya, menteri akan berasal dari generasi muda, bahkan yang masih berusia sekitar 25-30 tahun. "Menteri ada yang usianya 25, di bawah 30, dan di bawah 35 tahun," katanya beberapa waktu lalu.
Atas pernyataan ini, beredarlah nama-nama seperti politisi Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amani, Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Dito Ariotedjo, dan CEO Gojek Nadiem Makarim.
Selain menteri dari kalangan generasi muda, Jokowi juga memastikan bakal memberikan porsi menteri perempuan seperti jumlah menteri perempuan yang ada saat ini. "Menteri perempuan jumlahnya bisa sama dengan sekarang," tuturnya.
Muncul pula bocoran lain untuk posisi yang melekat pada Presiden seperti Setneg selain incumbent ada nama-nama seperti Pramono Anung, Moeldoko, Heru Budi Hartono, Teten Masduki, Saldi Isra, dan Johan Budi.
Beberapa nama baru juga mulai beredar dan dipercaya layak menjadi pendamping Presiden seperti Komarudin Hidayat. Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dinilai layak menempati posisi Menteri Agama. Nama baru lainnya, adalah Abdul Mukti. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini disebut-sebut layak menahkodai Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.