Luar Biasa, Dosen PGSD UMC Gandeng SDN I Kaliwadas Wujudkan Bank Sampah Sekolah

Luar Biasa, Dosen PGSD UMC Gandeng SDN I Kaliwadas Wujudkan Bank Sampah Sekolah
Dosen PGSD UMC, Aliet Noorhayati Sutisno, M.Phil yang mendampingi realisasi BSS (Dok: Widya dan Diana)

MONITORDAY.COM - Kemunculan Bank Sampah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Cirebon belum berjalan secara mandiri. Sehingga diperlukan pendampingan agar pengelolaan sampah dapat bernilai ekonomis.

Untuk itu, Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) bersinergi dengan SDN I Kaliwadas Kabupaten Cirebon menyelenggarakan pendampingan realisasi Bank Sampah Sekolah (BSS) selama 3 bulan, dari agustus hingga oktober 2021 dengan melibatkan seluruh warga sekitar sekolah. 

"Dalam pengelolaan sampah dibutuhkan proses yang panjang, serta pelaksanaannya memakan waktu. Bank sampah ini masih sekedar kumpul-kumpul sampah, belum ada pendampingan secara comprehensive bagaimana cara pengelolaannya hingga bernilai ekonomis,” ujar Dosen PGSD UMC, Aliet Noorhayati Sutisno, M.Phil yang mendampingi realisasi BSS kepada monitorday.com, Rabu (13/10/2021).

Menurut Aliet, pendampingan BSS ini merupakan implementasi dari salah satu catur darma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian Masyarakat yang in line dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM). 

Selanjutnya, Aliet memaparkan bahwa masalah sampah sebenarnya dapat diatasi dengan pengelolaan yang baik, bahkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan yang bernilai ekonomis. 

Solusi yang ditawarkan Aliet bersama tim untuk mengatasi masalah tersebut antara lain (1) memberikan edukasi kepada warga tentang budaya perilaku hidup bersih dan sehat, (2) bersinergi dengan WSM (Wirausaha Sukses Mandiri), kelompok swadaya yang bergerak dalam bidang koperasi sampah untuk memberikan keterampilan kepada warga untuk mendaur ulang sampah non organik agar bernilai ekonomis dan (3) memberikan pelatihan manajemen dan pengelolaan bank sampah secara mandiri dan profesional dengan mengimplementasikan teknologi informasi.

Aliet kembali menjelaskan, pengabdian ini merupakan permulaan dalam mewujudkan bank sampah sekolah sebagai pilar literasi lingkungan di masyarakat. 

" Inilah ikhtiar kami. Dengan pendampingan ini, Insha Allah, dapat memaksimalkan pilar literasi lingkungan," ujar Aliet.