Legislator Ini Minta Kebijakan Pupuk Jangan Rugikan Petani
Mentan dalam mengeluarkan kebijakan Kartu Tani belum begitu masif diterima petani sedangkan pupuk subsidi ini sudah tidak ada di agen-agen yang biasa menyalurkan itu. Kami kemarin reses, para petani di Kabupaten Bandung mengeluhkan hal tersebut.

MONITORDAY.COM - Anggota DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal meminta pemerintah untuk meninjau kembali secara mendalam terkait kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi agar tidak merugikan bagi petani.
"Mentan dalam mengeluarkan kebijakan Kartu Tani belum begitu masif diterima petani sedangkan pupuk subsidi ini sudah tidak ada di agen-agen yang biasa menyalurkan itu. Kami kemarin reses, para petani di Kabupaten Bandung mengeluhkan hal tersebut," kata Cucun dalam keterangannya, Selasa (10/11).
Menurut Cucun, di daerah pemilihannya seperti Ciwidey, Pangalengan, dan Kertasari, para petani mengeluhkan karena harga pupuk yang mahal, yakni seharga Rp250.000 per karung. Biasanya mereka dapatkan dengan harga Rp90.000/karung.
"Ini perlu dibuatkan surat dari DPR ke para 'stakeholder' yang menangani Kartu Tani. Kemudian alur subsidi dari Kementerian Keuangan ini bagaimana kesepakatan yang sudah diambil DPR," ungkapnya.
Selain itu, ia menilai migrasi subsidi korporasi ke subsidi perorangan sudah baik, namun prosesnya harus betul-betul dipersiapkan dulu, sehingga tidak membebankannya pada petani.
Kemudian, Cucun menjelaskan persoalan rakyat di bawah itu harus disampaikan ke publik sehingga DPR benar-benar bisa memerankan perannya sebagai "penyambung lidah" rakyat dan berada di garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan dan hak-hak rakyat.
Dia pun menegaskan jangan sampai para petani mereka harus membeli pupuk yang biasanya dijual Rp90 ribu per karung menjadi Rp250 ribu bagi yang tidak punya Kartu Tani.