Mampu Hapus Stigma Negatif, Adi Prayitno: Jokowi Disarankan Gandeng Moeldoko
Ini untuk mengimbangi, misalnya kalo terjadi koalisi antara Gatot dengan TGB atau GN dengan anis, saya kira itu bagus

MONITORDAY.COM - Peluang Jenderal (purn) Moeldoko, mantan Panglima TNI yang kini menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pilpres 2019 masih terbuka lebar. Pasalnya, hingga kini, Jokowi belum memutuskan akan menggandeng calon wakilnya untuk ikut bertempur dalam Pilpres merebut singgasana istana.
Pengamat Politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menilai rekam jejak dan pengalaman Moeldoko juga cukup menjanjikan.
"Bagus kalo Moeldoko, dia cukup teruji. Di luar rezim dia diterima, rezim SBY dan Jokowi dia diterima. Artinya, tingkat adaptasi dan penerimaan masyarakat terhadap Jokowi dan Moeldoko ini cukup baik," katanya kepada Monitorday.com di Cikini, Jakarta, Rabu (11/04).
Selain itu, jika Jokowi menggaet Moeldoko, maka stigma Jokowi dan koalisi partainya yang anti Islam dan anti militer bisa diminimalisasi.
"Moeldoko kan bagus, bisa deket dengan kelompok-kelompok Islam ya. Artinya, dari segi militer dapat, dan segi Islam dia juga dapat," ujarnya.
Tak hanya itu saja, jika nantinya partai oposisi memutuskan untuk memilih pasangan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi atau Gubernur Jakarta, Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2019, maka bisa berimbang.
"Ini untuk mengimbangi, misalnya kalau terjadi koalisi antara Gatot dengan TGB atau GN dengan Anies, saya kira itu bagus," tegasnya.
[Elbach]