LAZISNU Provinsi Lampung Buat Ratusan UMKM Merugi Milyaran Rupiah

LAZISNU Provinsi Lampung telah membuat ratusan UMKM merugi Rp1,2 miliar.

LAZISNU Provinsi Lampung Buat Ratusan UMKM Merugi Milyaran Rupiah
Direktur Koin NU LAZISNU Lampung Dr. H Andy Warisno yang juga Rektor STAI An-Nur / Istimewa

MONITORDAY.COM - Direktur Koin NU LAZISNU Lampung Dr. H Andy Warisno yang juga Rektor STAI An-Nur diduga mebohongi  lebih dari 200 perajin kayu Kabupaten Pasawaran, terkait pesanan 1 juta pcs kotak kayu dengan disain khusus yang tiba tiba dihentikan secara sepihak. 

Padahal pekerjaan hampir rampung. Bahkan 36.500 buah kotak kayu yang sudah dikirim baru dibayar sekitar 10 persen. Total kerugian UMKM mencapai Rp1,2 miliar.

Ketua UMKM Athariz Gemilang Kabupaten Pesawaran Muhlisin mengatakan tidak tahu mengapa, tiba-tiba pihaknya diminta pihak LAZISNU Provinsi Lampung untuk menghentikan pengerjaan. 

Muhlisin menjelaskan jika pekerjaan sudah ada 96.000 an kotak dalam proses finishing yaitu pengamplas, ngecat, nyablon, dll. Jumlah ini belum ditambah kayu yang sudah dibeli dan sudah di potong-potong sesuai ukuran kotak tersebut. Akibatnya,  pelaku UMKM merasa dirugikan sekitar Rp1,2 miliar.

“Ada sekitar 94 kubik jika digabung 4 kelompok perajin. Kami sudah keluar modal. Sudah keluar keringat, bahkan keringat kami sudah kering. Tiba-tiba kami disuruh berhenti mengerjakan ini tanpa ada kejelasan kompensasi ganti rugi dan pembayaran barang yang sudah terkirim. Barang yang sudah terkirim pun belum dibayar penuh, baru seperempatnya yang dibayar, padahal janjinya barang jadi, diantar, dibayar,"  kata Muhlisin dalam pernyataannya, Sabtu (22/8/2020).

Gemilang juga mengingatkan, pihaknya ditarget harus membuat Kotak Koin NU sebanyak 1 juta pieces dalam waktu 4 bulan, dimulai 1 juni hingga 30 september 2020. Untuk mencapai target tersebut, Muhlisin mengaku pihaknya sudah bekerja keras dan mendapatkan modal dengan berbagai cara.

“Diantara anggota kelompok UMKM kami sudah ada yang mengandaikan surat tanah rumah, menjual sepeda motor, meminjam bank dan lain-lain.  Tolong bapak-bapak. Kami ini rakyat kecil yang sedang susah, sedang cari makan, sudah menjual apa saja yang ada. Sudah cari hutangan kemana mana untuk mengerjakan pesanan ini. Kok malah kami diterlantarkan begini, tidak dibayar begini. Kami tidak akan berhenti mencari keadilan hingga keringat kami, kerugian kami diganti oleh pemesan Kotak Koin NU. Yakni Dr H Andy Warisno,” pungkasnya.