Langkah Menteri PUPR Tangani Bencana Tsunami Banten

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pada Minggu (23/12), memantau korban bencana tsunami yang menimpa masyarakat Banten, terutama daerah Anyer, Pandeglang, dan sekitarnya.

Langkah Menteri PUPR Tangani Bencana Tsunami Banten
kondisi kerusakan akibat terjangan tsunami Banten - foto: istimewa

MONITORDAY.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pada Minggu (23/12), memantau korban bencana tsunami yang menimpa masyarakat Banten, terutama daerah Anyer, Pandeglang, dan sekitarnya.

Menteri Basuki menyebut bahwa tsunami yang menimpa Banten dan sekitarnya ini merupakan kejadian langka. Pasalnya tsuami tidak disebabkan oleh gempa terlenih dahulu.

"Kejadian ini langka, tidak ada gempa tapi ada tsunami. Ini sedang diteliti pakar apa penyebabnya," kata Basuki kepada wartawan, saat memantau lokasi.

Basuki mengatakaan, saat ini BMKG sedang membahas terkait fenomena bencana di tsunami tersebut. Salah satu yang dibahas apakah penyebab tsunami diakibatkan oleh Gunung Anak Krakatau. Karenanya, ada rencana untuk memantau krakatau secara langsung. 

Terkait kerusakan yang terjadi, Basuki mengatakan, tsunami Banten tidak berdampak parah pada infrastruktur. karena tsunami tidak didahului oleh gempa.

"Infrastruktur yang rusak kita lihat tak begitu parah, hanya banyak puing-puing bangunan dan sampah saja yang ada di mana-mana. Itu nanti akan kami bersihkan," ujarnya. 

Basuki juga mengatakan, Saat ini sejumlah alat berat sudah dikerahkan dan sebagian sudah bekerja membuka dan membersihkan jalan. Ia mengatakan, pekerjaan di lapangan terus dilakukan dan akan dihentikan bilamana ada peringatan peningkatan risiko terjadinya air pasang.

Sejumlah alat berat, kata Basuki, dikerahkan dari Balai Jalan dan Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR serta BUMN Karya dan kontraktor. Alat berat sementara dikonsentrasikan untuk penanganan di Pantai Carita dan Labuhan.