Kunci Memulai Wirausaha, Muchlas Rowie: Keluar dari Zona Nyaman

Keluar dari zona nyaman dalam hal ini berarti berani untuk mengambil resiko. Artinya berani keluar dari kondisi di mana kita selalu mencari aman untuk memulai dunia usaha yang penuh dengan tantangan.

Kunci Memulai Wirausaha, Muchlas Rowie: Keluar dari Zona Nyaman
Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Muchlas Rowie saat memberikan materi dalam kegiatan Jabar Enterpreneur Summit 2020, di Universitas Komputer, Bandung. (foto: Showan/MONITORDAY).

MONITORDAY.COM - Langkah pertama yang perlu diambil oleh seseorang yang mau terjun ke dunia wirausaha adalah keluar dari zona nyaman. 

Begitu dikatakan Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Muchlas Rowie, saat memberikan materi dalam acara Jabar Enterpreneur Summit 2020, bertajuk "Achieving Success As An Enterpreneur", di Universitas Komputer, Bandung, Kamis (30/1).

Menurut Muchlas, keluar dari zona nyaman dalam hal ini berarti berani untuk mengambil resiko. Artinya berani keluar dari kondisi di mana kita selalu mencari aman untuk memulai dunia usaha yang penuh dengan tantangan. 

"Ini mindset yang pertama kali harus dibangun. Kita harus berani mengambil resiko untuk meninggalkan kondisi nyaman kita dan memulai berwirausaha serta menjalani prosesnya," tuturnya. 

Muchlas pun mengisahkan pengalamannya semasa kuliah. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal Ia berani mengambil resiko untuk tidak meminta biaya kepada orang tua. Menurutnya, hal itu yang kemudian memaksanya untuk memulai usaha demi memenuhi kebutuhan pendidikannya. 

"Sekarang ada tidak dari kalian yang berani bilang seperti itu kepada orang tua kalian. Harus berani mengambil resiko. Karena dengan itu, kita akan dipaksa untuk mengambil langkah dengan memulai usaha," ungkapnya menantang para peserta yang sebagian besar mahasiswa. 

Selain keluar dari zona nyaman, seorang enterpreneur juga harus pandai melihat peluang. Menurut Muchlas, kepekaan dalam melihat peluang bisa dimulai dari hal-hal terdekat. 

"Melihat di lingkungan sekitar apa saja peluang yang kira-kira bisa diolah dan menghasilkan, hal itu yang nantinya bisa diambil untuk memulai bisnis," ujar Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) itu. 

Muchlas melanjutkan, bahwa faktor penting lain yang harus dipunyai seorang wirausahawan adalah jiwa inovasi dan jejaring. Kedua faktor itu dinilainya penting agar pelaku usaha bisa survive dalam menjalankan bisnisnya. 

"Inovasi jadi hal wajib yang harus dipunyai. Kemudian setelah jiwa inovasi sudah tumbuh, maka jejaring akan membuat usaha kita bisa maju. Percuma kita punya produk bagus tapi tidak punya jaringan untuk memasarkannya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pemilik Monday Media Group ini mengungkapkan, bahwa di era 4.0, seorang pengusaha harus dapat memanfaatkan teknologi. Menurutnya, teknologi bisa mempermudah seseorang untuk memasarkan produknya. 

"Sekarang ini harusnya lebih mudah untuk menjadi wirausahawan. Kita bisa manfaatkan teknologi yang ada, seperti yang paling mudah melalui medsos, kita sudah bisa memasarkan produk kita," ujarnya. 

"Atau lebih jauh kita juga harus menguasai bidang-bidang teknologi yang banyak digunakan saat ini. Karena kita lihat aplikasi e-commerce saat ini telah mengalahkan pasar konvensional. Kalau tidak begitu, kita bisa tertinggal dengan yang lain," tandas Muchlas Rowie.