Krisis Pangan Akibat Pandemi Covid-19, Mentan Persiapkan Skema Penanggulangannya
Untuk memastikan produksi pangan yang cukup di tahun 2020, berbagai kebijakan dan program peningkatan produksi pangan dengan sasaran pertumbuhan tinggi sekitar 7 persen diimplementasikan.

MONITORDAY. COM - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan skema penanggulangan kemungkinan adanya krisis pangan global seperti yang diperkenalkan badan pangan dunia Food and Agriculture Organitation (FAO) imbas pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Syahrul memaparkan skema yang dijalankan Kementan yaitu mengerjakan gerakan percepatan tanam serentak, melaksanakan penyediaan sarana produksi, penyediaan pembiayaan usaha pertanian yang bersumber dari KUR dan bantuan modal usaha bagi petani skala kecil.
"Untuk memastikan produksi pangan yang cukup di tahun 2020, berbagai kebijakan dan program peningkatan produksi pangan dengan sasaran pertumbuhan tinggi sekitar 7 persen diimplementasikan," kata Mentan dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri di Jakarta, Kamis (04/06/2020).
Selain itu, Syahrul menerangkan bahwa searah dengan pandangan FAO dan WHO, Pemerintah Indonesia memahami benar adanya kemungkinan terjadinya krisis pangan, baik global ataupun nasional.
Di Indonesia, situasi sulit pangan tersebut pada bulan April-Mei 2020 menjadi lebih berat sebab menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pada jangka waktu itu umumnya terjadi kenaikan permintaan dan lonjakan harga-harga pangan.
Adapun sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementan bersama kementerian lain, serta bekerja sama dengan sektor swasta, sudah mengerjakan beragam langkah antisipatif supaya penyediaan pangan tak terganggu dan arus pangan dari produsen hingga konsumen berjalan lancar, khususnya untuk 11 pangan pokok dan pangan yang penting.
Kesebelas variasi pangan tersebut merupakan padi atau beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telor ayam, gula dan minyak goreng.
Kemudian, Syahrul menilai langkah-langkah yang diambil Pemerintah Indonesia ini cukup sukses, pada jangka waktu Ramadhan dan Idul Fitri tak terjadi kelangkaan pangan dan gejolak harga-harga pangan relatif terkendali.
Kementan malahan menargetkan peningkatan produksi pangan sekitar 7 persen. Oleh sebab itu pelbagai kebijakan diimplementasikan, yaitu percepatan tanam dan penyediaan sarana produksi yang cukup dan tepat waktu; penyediaan pembiayaan usaha pertanian yang bersumber dari KUR dan bantuan modal usaha bagi petani skala kecil.
Selanjutnya, Mentan juga memutuskan supaya petani tak gampang terpapar Covid-19 dengan mengaplikasikan protokol kesehatan dalam berupaya tani.
"Program lainnya adalah membangun cadangan pangan pemerintah baik pusat provinsi, kabupaten/kota, lumbung pangan masyarakat dan diversifikasi konsumsi berbasis pangan lokal," ujarnya.