KPU Khawatir Tensi Panas Pilgub DKI Terulang di Pilkada Serentak

Dianggarkan 11,4 trilyun untuk Pilkada Serentak

KPU Khawatir Tensi Panas Pilgub DKI Terulang di Pilkada Serentak
Partono Samino (pegang mic). (Foto: Yusuf Tirtayasa/Monitorday.com

MONITORDAY.COM - Pilkada 2018 akan menjadi sejarah pertama bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan Pemilu serentak. Intensitas kegiatan politik di tahun ini diprediksi akan sangat tinggi.

 

Kekhawatiran itu diungkapkan  Tenaga Ahli Komisi Pemilihan Umum (KPU) Partono Samino. Menurutnya,  daerah-daerah yang akan melangsungkan Pilkada berada dalam pertarungan head to head yang sengit, seperti Pertarungan Pilkada di Jawa Timur antara Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti/ Sedangkan, Pilkada di Jawa Tengah antara Ganjar-Yasin dan Sudirman-Ida.

 

Efek Pilkada DKI yang sangat panas tensinya di media sosial dikhawatirkan akan terbawa hingga Pilkada tahun 2018. "Kita perlu mewaspadainya terjadi di beberapa wilayah ," kata Partono dalam diskusi yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) di Resto Bumbu Desa, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jum'at (23/3/2018).

 

Pilkada serentak yang akan mencakup 31 Provinsi, menghabiskan biaya Rp 11,4 trilyun. "Sangat mubazir kalo uang rakyat dari pajak untuk Pilkada tapi prosesnya penuh konflik dan pertumpahan darah," kata Partono.

 

Menurut Partono, pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang prediksi Indonesia akan bubar di tahun 2030, bisa saja terjadi apabila Indonesia tidak mampu meredam gejolak politik yang ada. "Kalo bangsa ini tidak mampu memenej berbagai macam potensi konflik yang muncul di tahun 2018 dan 2019, bisa jadi Indonesia akan bubar," pungkasnya.