Kota Ambon Bergeser dari Zona Merah ke Zona Oranye

Ambon merupakan bagian dari 17 kabupaten dan kota dengan risiko penularan COVID-19

Kota Ambon Bergeser dari Zona Merah ke Zona Oranye
Anggota KSR PMI Provinsi Maluku melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. (PMI Provinsi Maluku)

MONITORDAY.COM - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan bahwa wilayah Kota Ambon yang sebelumnya berada di zona merah dengan risiko penularan COVID-19 tinggi kini bergeser ke zona oranye dengan risiko penularan sedang.

"Saya baru diberitahukan, bahwa Kota Ambon sudah berubah status dari zona merah turun ke zona orange. Artinya kita turun status daerah dengan risiko terdampak COVID-19 tertinggi, menjadi daerah risiko sedang," katanya pada Rabu.

Menurut dia, Ambon merupakan bagian dari 17 kabupaten dan kota dengan risiko penularan COVID-19 menurun ke tingkat sedang dari tingkat tinggi, bergeser ke zona oranye dari zona merah.

Daerah yang dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 dari tinggi menjadi sedang meliputi Kabupaten Bangli, Karangasem, Kota Tangerang Selatan, Kota Baru, Balikpapan, Manado, Ambon, Halmahera Utara, Tidore Kepulauan, Mataram, Jayapura, Soppeng, Pare-pare, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Jakarta Timur, dan Pasuruan.

Wali Kota Ambon mengatakan penurunan risiko penularan COVID-19 di Kota Ambon menunjukkan hasil upaya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengendalikan penyakit tersebut.

"Ini karena kerja keras kita semua, terutama masyarakat, yang dengan kesadaran tinggi mau mengikuti aturan protokol kesehatan," katanya.

"Saya bangga, karena warga Ambon sangat peduli dan mengikuti anjuran pemerintah, walau memang belum semuanya, dan masih terdapat kekurangan di sana-sini," ia menambahkan.

Kalau PSBB tahap kedua bisa berjalan dengan baik, dia melanjutkan, tidak tertutup kemungkinan Kota Ambon bisa bergeser ke zona kuning, daerah dengan risiko penularan COVID-19 rendah.

"Kita juga harus terus meningkatkan kewaspadaan agar jangan kita terperosok lagi ke zona merah. Ini pekerjaan berat kita ke depan," demikian Richard Louhenapessy.