Korban Tewas Akibat Serangan Kimia Suriah jadi 86 orang
DKPBB pada Rabu bertemu untuk menyidangkan sebuah resolusi yang dirancang Barat yang mengecam serangan udara itu.

MONDAYREVIEW.COM – Jumlah korban tewas akibat dugaan serangan senjata kimia di kota yang diduduki pemberontak di Suriah bertambah menjadi 86. Tiga Puluh di antaranya adalah anak-anak, kata Observatorium Suriah untuk HAM pada Rabu (05/04).
“Ada juga 20 perempuan di antara korban dan jumlah orang yang tewas bisa bertambah karena ada orang yang hilang,” kata Observatorium, dilansir oleh antaranews.
Dewan Keamanan PBB pada Rabu bertemu untuk menyidangkan sebuah resolusi yang dirancang Barat yang mengecam serangan udara itu.
Namun, Moskow membela sekutu mereka Damaskus dengan mengatakan walaupun pesawat Suriah melancarkan sebuah serangan, zat kimia itu adalah bagian dari cadangan “zat beracun milik teroris” yang menghantam tanah.
Kelompok pemberontak yang dipimpin Front Fateh al-Sham berjanji akan membalas serangan pada Selasa di kota Khan Sheikhun di provinsi Idlib itu, demikian AFP.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson, selasa waktu setempat (4/2) mengatakan, serangan menggunakan senjata kimia di Suriah menunjukkan bahwa Presiden Bashar al-Assad bertindak secara "kejam dan tidak beradab" saat melancarkan gerakan bersenjata.
"Pembela dan pendukung Assad, termasuk Rusia dan Iran, seharusnya tidak membenarkan keyakinan dan niat kelirunya itu," kata Tillerson, Selasa waktu setempat (4/4).
AS juga meminta Rusia dan Iran memastikan bahwa peristiwa itu tidak terjadi lagi, demikian laporan Reuters.
"Setiap penggunaan senjata kimia untuk menyerang rakyatnya menunjukkan sikap ketidakpedulian mendasar terhadap manusia dan harus bertanggung jawab," ujar Tillerson menambahkan.