Kopi Pahit Sukses Gelar Diskusi Bertajuk 'Perempuan Berdaya Indonesia Unggul'
Kopi Pahit hadir atas inisiatif para jurnalis Monitorday.com yang memilih terlibat untuk berkontribusi bersama-sama dalam memecahkan persoalan bangsa.

MONITORDAY.COM - Kopi Pahit sukses menggelar kegiatan diskusi bertajuk "Perempuan Berdaya, Indonesia Unggul" di Rosbuck Cafe, Jakarta Garden City, Ahad (29/12/19).
Acara yang digelar di penghujung tahun ini menghadirkan tiga narasumber di antaranya, Sri Prihantini Lestari Wijayanti (Kementerian PPPA Republik Indonesia), Dr Titik Haryati, M.Pd (Ketua Forum Lembaga Profesi Sahabat Perempuan dan Anak), dan Taufiq Effendi (Dosen dan Peraih Beasiswa 8 negara).
Dalam kesempatan itu, Pemimpin Redaksi Monitorday.com, Ma'ruf Muttaqin, mengatakan bahwa partisipasi perempuan dalam setiap keputusan dan kebijakan publik saat ini sudah meningkat. Apalagi Presiden Jokowi dalam menyusun kabinet kerjanya selalu melibatkan Perempuan.
Bahkan, keterlibatan perempuan, sebut saja misalnya di berbagai sektor pemerintahan yang ada, telah terbukti memiliki kinerja yang mumpuni. Dalam konteks ini, peran perempuan sangat dibutuhkan dalam membangun negeri.
"Perempuan memiliki posisi yang mulia. Sebagai guru utama dalam keluarga, yang bisa mengurus dan membesarkan anak. Namun di saat yang sama, perempuan juga punya mimpi-mimpi yang bisa diraih. Karena itu, acara kali ini mengangkat tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Unggul". Selamat berdiskusi dan selamat atas terselenggaranya kegiatan diskusi Kopi Pahit ini," kata Ma'ruf dalam sambutannya.
Ia kemudian menjelaskan, forum kajian dan diskusi yang diberi nama Kopi Pahit hadir dari kegelisahan terhadap problematika bangsa. Selain itu, forum ini juga dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap isu-isu yang berkembang di tanah air.
"Kopi Pahit, juga hadir atas inisiatif para jurnalis Monitorday.com yang memilih terlibat untuk berkontribusi dalam memecahkan persoalan yang terjadi," kata Ma'ruf.
Lebih lanjut ia menambahkan, filosofi Kopi Pahit berangkat dari makna kopi itu sendiri yang ketika diracik bakal menghasilkan efek yang luar biasa bagi para penikmatnya. Apalagi dihidangkan dalam keadaan panas, lalu diseruput sambil bercengkrama.
Menurut Ma'ruf, kopi yang nikmat sejatinya adalah kopi yang "back to basic" sesuai takdir kopi dengan rasa pahitnya yang khas. Sebab itu, Kopi Pahit mengusung tagline "makin pahit, makin autentik". Ini berarti, bahwa setiap kajian diskusi yang diselenggarakan Kopi Pahit memuat nilai-nilai autentitas dan selalu memperbincangkan isu-isu yang sedang hangat.
"Kalau kopi diracik dengan sedemikian rupa dan diseduh sambil bercengkrama, akan melahirkan efek yang bisa menghasilkan sejuta inspirasi dan mimpi bagi penikmatnya," pungkas Ma'ruf.
Ia kemudian berharap, ke depan Kopi Pahit dapat terus menyajikan berbagai tema diskusi yang dapat dinikmati dengan luwes dan santai. Tentunya selain dapat membuka cakrawala berpikir tentang kondisi tanah air, acara yang diselenggarakan hendak pula dapat memberikan solusi terbaik atas persoalan bangsa yang tengah terjadi.
"Semoga ke depan Kopi Pahit terus menyajikan berbagai tema diskusi dengan isu-isu yang hangat sehingga menarik dibahas sambil menyeruput kopi panas" tandasnya.