Komitmen PDIP untuk Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mengatakan, tagline "Indonesia Hebat yang diusung PDIP dalam setiap Pemilu bisa terlaksana dengan baik bila semua pihak bergotong royong dan bahu membahu untuk meraihnya.

MONITORDAY.COM - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyebut, tagline "Indonesia Hebat yang diusung PDIP dalam setiap Pemilu bisa terlaksana dengan baik bila semua pihak bergotong royong dan bahu membahu untuk meraihnya.
"Kirab kebangsaan yang dilaunching PDIP merupakan bagian dari salah satu ikhtiar untuk merealisasikan Indonesia hebat itu," ujar Ujang dalam keterangannya, Selasa (18/12).
Menurut Ujang, partai politik (parpol) harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. "Dan gagasan itu, sudah dimulai oleh PDIP sebagai partai berkuasa saat ini (the ruling party)," tandasnya.
Ujang sangat berharap agar semangat kebangsaan harus tetap dijaga. Agar setajam apa pun perbedaan, sehebat apa pun pertentangan, dan sekuat apa pun loyalitas dukungan terhadap capres dan cawares, tidak membuat setiap orang untuk saling menyakiti. "Apalagi sampai membunuh sesama anak bangsa," harap dia.
Sebagai partai yang berjiwa kebangsaan, nasionalisme dan bernafaskan gotong royong serta pendukung wong cilik, Ujang berharap agar PDIP menjadi partai terdepan dalam menyuarakan keadilan, kebersamaan, persatuan, persaudaraan, dan keakraban. "Agar kasus pembunuhan yang disebabkan beda dukungan di Pilpres, tidak terjadi kembali di kemudian hari," kata Ujang.
Ujang juga mengingatkan partai-partai lain jangan hanya sibuk mengurus Pileg dan Pilpres. "Jika ingin mendapat simpati rakyat, maka partai-partai juga harus simpati terhadap penderitaan rakyat. Partai yang tidak memiliki kepedulian terhadap rakyat, akan dijauhi dan tidak akan dipilih," kata dia
Tak lupa Ujang berharap semua partai agar menghentikan kampanye hitam dan saling menyalahkan apalagi menjatuhkan. Utamakan membangun kesadaran bersama, untuk membangun bangsa kedepan. "Apapun pilihan kita dalam Pilpres, tidak membuat kita saling menyalahkan satu sama lain. Sehingga perpecahan dan pembunuhan akan terhindarkan," pungkasnya.