Komisi I Minta Pemerintah Desak Dunia Internasional Hentikan Tragedi Ghouta
Pembantaian Ghouta dapat membawa Suriah kepada kehancuran total

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menyerukan diberlakukannya gencatan senjata total di Suriah. Hal itu menyangkut serangan militer Suriah ke Ghouta Timur dalam beberapa hari terakhir yang telah merenggut banyak nyawa.
"Indonesia harus mendesak dunia Internasional untuk segera turun tangan menghentikan pembantaian warga sipil," kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya kepada MONITORDAY.COM, Rabu (28/2/2018).
Setelah mencermati pemberitaan berbagai media dalam beberapa hari terakhir, ia menuturkan situasi Ghouta sangat memprihatinkan. Pembantaian Ghouta, kata dia, dapat membawa Suriah kepada kehancuran total.
"Tindakan pasukan rezim Assad ini sungguh gila dan biadab," tegasnya.
Hal tersebut menurutnya juga semakin menambah daftar kelam tragedi kemanusiaan di Suriah. Oleh sebab itu, ia menilai berbagai pihak perlu segera bersikap atas apa yang terjadi di Ghouta.
Sukamta menyatakan bahwa PBB dan juga negara-negara adidaya seharusnya malu atas konflik berkepanjangan di Suriah yang dimulai sejak Maret 2011. "Kekuatan dan otoritas yang dimiliki tidak mampu diperankan dengan baik untuk menghentikan konflik atas nama kemanusiaan," imbuhnya.
Semestinya, Sukamta mengungkapkan PBB mampu menekan AS dan Rusia untuk membantu mendinginkan suasana. "PBB selama ini terkesan tidak berdaya terhadap kedua negara besar ini yang terlihat ikut memperkeruh konflik dengan berada di belakang faksi-faksi yang bertikai," terangnya.
"Kami berharap PBB lakukan langkah nyata mengeluarkan resolusi berlakukan gencatan senjata," tukas Sukamta.
Dirinya yang juga Sekretaris Fraksi PKS ini lantas menegaskan umat Islam di Indonesia perlu secara bersama-sama memberikan bantuan untuk kaum muslimin di Suriah, khususnya di Ghouta, sebagaimana telah dilakukan untuk membantu etnis Rohingya.
Lebih lanjut, Sukamta berharap Pemerintah Indonesia dapat proaktif membantu menyelesaikan konflik di Suriah dengan ikut melakukan mediasi faksi-faksi yang bertikai.
"Indonesia punya posisi yang dihormati dan didengar di kalangan negara-negara Islam. Posisi ini perlu diperankan untuk mendorong proses perundingan damai antar faksi yang bertikai," ucapnya.
"Saya kira ini hal yang layak untuk dicoba. Siapa tahu lewat Indonesia konflik yang berkepanjangan ini dapat didamaikan," pungkas Sukamta.
Menurut sumber BBC, serangan di Ghouta telah mengakibatkan 520 orang tewas dengan 121 diantaranya adalah anak-anak, serta menyebabkan 393 ribu orang terkepung dan terjebak di antara bunker dan runtuhan bangunan.
[Mrf]