KLHK Raih Penghargaan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Internasional

Melalui penghargaan ini diharapkan dapat mendorong kepercayaan publik bagi upaya penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan serta memperluas jejaring internasional untuk memberantas kejahatan lintas batas.

KLHK Raih Penghargaan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Internasional

MONITORDAY.COM - Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) menerima penghargaan Asia Environmental Enforcement Awards tahun 2019  tentang penegakan hukum lingkungan hidup, yang diselenggarakan oleh the United Nations Environment Programme (UNEP), di Bangkok, Thailand, pada Rabu (13/11).

Keberhasilan Gakkum KLHK dalam memberantas kejahatan lingkungan hidup telah diakui oleh dunia internasional melalui pemberian penghargaan ini. Dari 6 kategori penilaian, yaitu kolaborasi, dampak, inovasi, integritas, kepemimpinan gender, serta kerja sama Asia-Afrika, Gakkum KLHK berhasil meraih 3 kategori penghargaan, yakni dalam kategori inovasi, integritas dan kepemimpinan gender.

Selain KLHK, pemenang penghargaan berasal dari India, Laos, Republik Rakyat Tiongkok, dan Singapura. Hadir mewakili Indonesia dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani, serta Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Thailand, M. Nursalim.

Dalam kesempatan itu, Rasio mengapresiasi Menteri LHK, Siti Nurbaya untuk kepemimpinannya yang terus mendorong inovasi penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Menurut dia, penghargaan ini menunjukan pengakuan dunia internasional atas keseriusan Indonesia memberantas kejahatan lingkungan hidup.

“Penghargaan ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan penegakan hukum secara tegas,” tuturnya.

Keberhasilan KLHK dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Center of Intelligence untuk mendukung penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan juga memperoleh perhatian dari dunia internasional melalui penghargaan dalam kategori inovasi.

Rasio mengatakan, Melalui inovasi dengan pemanfaatan peralatan digital, pelaksanaan patroli siber di sosial media dan e-commerce serta penggunaan teknologi geospasial untuk memantau aktivitas ilegal terkait kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan telah memperkuat dan meningkatkan kecepatan dan akurasi proses pengambilan keputusan.

“Tidak ada penegakan hukum tanpa integritas dan profesionalisme. Integritas merupakan hal yang sulit untuk dirawat namun merupakan suatu keharusan bagi penegak hukum," ujar Rasio.

Terkait dengan pemilihan KLHK sebagai satu-satunya penerima penghargaan dalam kategori kepemimpinan gender, Rasio menegaskan, bahwa pihaknya tidak hanya menyediakan kesempatan dalam kesetaraan gender, namun juga membangun fasilitas dalam mempromosikan dan mengarusutamakan gender.

Rasio berharap pemberian penghargaan ini  menjadi motivasi untuk semakin meningkatkan kinerjanya, utamanya dalam menjaga integritas, terus berinovasi dan mengarustamakan gender. Selain itu diharapkan dapat mendorong kepercayaan publik bagi upaya penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan serta memperluas jejaring internasional untuk memberantas kejahatan lintas batas.

Untuk diketahui, Environmental Enforcement Awards tahun 2019 diselenggarakan atas kerjasama UNEP dengan the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), the United Nations Development Programme (UNDP), INTERPOL dan the Secretariat of Convention on International Trade in Endangered Species, serta dengan dukungan Pemerintah Norwegia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempublikasikan pencapaian luar biasa organisasi dan individu di Asia dalam memberantas kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan lintas batas.