Klarifikasi dan Minta Maaf, Aktivis Papua Tuding Politikus Abu-abu Dalang Selebaran Pembubaran Banser di Papua
Arkilaus Baho, Aktivis masyarakat Papua Aktivis Masyarakat Papua menyampaikan permintaan maaf atas adanya selebaran kertas yang tersebar di Papua menuntut Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dibubarkan.

MONITORDAY.COM - Arkilaus Baho, Aktivis masyarakat Papua Aktivis Masyarakat Papua menyampaikan permintaan maaf atas adanya selebaran kertas yang tersebar di Papua menuntut Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dibubarkan.
"Jadi minta maaf kepada teman-teman Banser itu, bahwa kita semua harus menjauhi upaya provokasi yang ingin membenturkan orang Papua dengan Banser," kata Arkilaus di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (26/8).
Menurut Arkilaus, selebaran yang berisi tuntutan masyarakat Papua untuk membubarkan Banser merupakan ulah politikus abu-abu yang selama ini memanfaatkan isu-isu Papua untuk kepentingan kekuasaannya. Ia memastikan bahwa pernyataan tersebut tidaklah benar-benar dari masyarakat Papua.
"Jadi itu sama sekali tidak benar, pernyataan sikap yang diedarkan sebenarnya tidak ada pernyataan sikap seperti itu," jelasnya.
Sebelumnya, selembar tuntutan bubarkan Banser tersebar saat aksi demonstrasi di Lapangan Apel, Kantor Walikota Sorong, Papua, Rabu (21/08). Setidaknya, ada tujuh butir tuntutan yang salah satunya meminta agar Banser dibubarkan.