KKP Dorong Milenial Jadi Wirausahawan Sektor Kelautan dan Perikanan

KKP Dorong Milenial Jadi Wirausahawan Sektor Kelautan dan Perikanan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti/(Foto/KKP)

MONITORDAY.COM - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti menilai pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) sangatlah penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. 

Terlebih berdasarkan hasil penelitian yang dimuat dalam Jurnal Kependudukan Indonesia yang dirilis Juli 2020, disebutkan sebanyak 15,6% pekerja terkena PHK, bahkan 13,8% diantaranya tidak mendapatkan pesangon. Selain itu, mayoritas adalah pekerja berusia 15-24 tahun. 

"Miris jika kita melihat dampak pandemi, tapi di sisi lain, kita bisa bangkit dan membaca peluang dengan menjadi wirausahawan," kata Artati dalam siaran pers, dikutip Senin (21/6/2021). 

Artati menambahkan, pandemi Covid-19 telah menunjukkan adanya perubahan pola pikir, daya beli dan perilaku penduduk, termasuk di Indonesia. 

Menurutnya, perilaku konsumen mulai bergeser dan tergambar dari ciri-ciri antara lain: lebih percaya informasi interaktif-media sosial, lebih memilih ponsel dibanding TV dan menyukai transaksi secara cashless. 

"Terdapat peningkatan lebih dari 60% konsumen melakukan pembelian secara online untuk berbagai macam kategori. Ini artinya, pandemi mengakselerasi kehidupan digital," urainya. 

Sementara penelitian Global Entrepreneurship Monitor dalam laporan tahun 2020/2021, disebutkan tingkat Total Early-stage Entrepreneurial Activity (TEA) atau total aktivitas wirausaha baru di Indonesia sebesar 9.6% dari jumlah keseluruhan penduduk yang memulai atau memiliki usaha baru. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat 24 dari 43 negara. 

"Tingginya tingkat TEA memberikan indikasi adanya perekonomian yang dinamis dan berkembang di sebuah negara," terang Artati. 

Karenanya, Artati mengajak para peserta untuk mampu menciptakan peluang usaha yang berkeberlanjutan dan menghasilkan produk inovatif. Dengan begitu, masyarakat akan terdorong dan bangga menggunakan produk buatan wirausaha lokal. 

Artati memastikan, KKP melalui Ditjen PDSPKP akan terus konsisten dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air. 

Dukungan tersebut di antaranya diwujudkan dalam pendampingan pelaku usaha, fasilitasi pembiayaan, manajemen usaha, legalisasi usaha, kemitraan usaha serta digitalisasi usaha. 

Adapun Direktur Usaha dan Investasi, Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto menyebutkan bahwa  hingga 2024, KKP menargetkan 1.290 penumbuhan dan pembinaan wirausaha sektor kelautan dan perikanan khususnya bidang usaha pengolahan ikan. 

“Tahun 2021 ini kami menargetkan munculnya 200 wirausaha baru dibidang pengolahan hasil kelautan dan perikanan, dan saat ini sedang dilakukan seleksi terhadap lebih dari 1.000 pendaftar yang didominasi kaum milenial untuk program ini,” ujar Catur. 

Ditjen PDSPKP, tambah Catur, telah menggandeng Go UKM training center selama 2 bulan ke depan untuk melatih dan mendampingi para calon wirausaha. 

"Kami memberikan pelatihan dan pendampingan dengan materi antara lain pengolahan produk (pempek, dimsum, camilan stik, kerupuk, abon, aneka sambal), pengenalan perizinan usaha, labeling produk dan desain promosi,” terang Catur. 

Tak hanya proses produksi, mereka juga akan dibekali cara mengelola channel online usaha, pencatatan keuangan, kewirausahaan dan manajemen usaha. 

“Fasilitas yang diberikan yaitu sertifikat kegiatan, label/logo usaha, stiker pada kemasan, pendampingan pengurusan izin usaha. Kami berharap UMKM khususnya pengolah hasil kelautan dan perikanan bisa memperoleh dan memanfaatkan fasilitas tersebut," kata dia.