Khofifah Minta Pemerintah Daerah yang Banyak Kedatangan Pekerja Migran Tingkatkan Kewaspadaan

Khofifah Minta Pemerintah Daerah yang Banyak Kedatangan Pekerja Migran Tingkatkan Kewaspadaan
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa/ Istimewa.

MONITORDAY.COM - Pemerintah daerah yang banyak kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dari perantauan diminta meningkatkan kewaspadaan. 

Meskipun, sebelum dikembalikan ke daerah, mereka sudah dipastikan aman dengan dilakukan swab PCR.

Demikian hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (3/6/2021).

"Setelah swab PCR dengan CT 25 ke bawah akan dilakukan sequencing," kata Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan kewaspadaan itu bisa dilakukan dengan mengantisipasi mobilitas mereka.

Ia juga meminta kepala daerah melakukan pemantauan terkait kemungkinan peningkatan pengangguran terbuka (TPT) di masing-masing daerah.

"Terutama di daerah yang PMI jumlah cukup besar. Seperti Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Blitar," ujar Khofifah.

Setelah itu, Khofifah menjelaskan, secara spesifik, TPT akan dikhawatirkan menimbulkan dampak sosial ekonomi. Hal itu bisa terjadi kalau tidak dilakukan koordinasi dengan baik terutama di daerah yang jumlah PMI-nya cukup besar yakni Sampang, Bangkalan, Pamekasan, Jember, Kabupaten Malang, Tulungagung, dan Kabupaten Blitar.

Sementara itu, Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menerangkan, mekanisme kedatangan PMI sesuai dengan kesepakatan dan protap yang berlaku. Diterima mulai dari Bandara Juanda, selanjutnya diangkut ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Nantinya, di asrama tersebut dilaksanakan karantina selama 2 hari.

“Pada hari kedua setelah dinyatakan negatif Covid-19 akan dijemput oleh bupati/ wali kota, Kapolres, Dandim, dan dibawa ke daerah masing-masing," ungkapnya.

Lalu, di daerah itu juga dilaksanakan karantina selama 3 hari. Diswab PCR setelah 3 hari karantina di daerah. Apabila dipastikan negatif, akan dimasukkan ke desa masing-masing. Pada desa yang ada PPKM Mikro, disitu dipastikan kembali status positif Covid-19 atau negatif.

"Setelah negatif akan bisa bertemu dengan keluarga,” ucapnya.