Khofifah Berharap Pelaksanaan Misi Dagang Jatim-Malut Bisa Tingkatkan Transaksi Potensi Perdagangan

Khofifah Berharap Pelaksanaan Misi Dagang Jatim-Malut Bisa Tingkatkan Transaksi Potensi Perdagangan
Dok. Pemkot Surabaya

MONITORDAY.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) kembali melaksanakan misi dagang dengan para pengusaha dari Jatim dengan para pengusaha dan warga Jatim di Provinsi Maluku Utara (Malut).

Misi dagang kali ini, sebanyak 150 pelaku usaha ikut serta yang terdiri dari 50 orang pelaku usaha dari Jatim dan 100 orang dari Malut. Dengan mengangkat tema 'Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara'.

Kegiatan misi dagang ini dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan untuk tim dari Malut dipimpin secara langsung oleh Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Sahid Bella, Kota Ternate, Maluku Utara pada Kamis (8/4/2021) kemarin.

Dalam misi dagang tersebut, Khofifah dan Abdul Gani Kasuba menandatangani MoU Kerja Sama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Malut. Selain itu, dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) di sektor perindustrian, pemberdayaan koperasi dan UMKM.

Selanjutnya dilakukan penandatangan PKS antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Malut.

Dalam misi dagang kali ini, para pelaku usaha dari Jatim membawa berbagai macam komoditas perdagangan mulai antara lain ayam beku, beras, bibit tanaman, jagung, pipa besi, serta bahan pangan. Sebaliknya, para pelaku usaha dari Malut membawa berbagai produk rempah-rempah, minyak kayu putih, hasil laut dan perikanan, serta nikel dan biji besi.

Khofifah pada sambungnya berharap pelaksanaan misi dagang kali ini bisa meningkatkan transaksi potensi perdagangan dan konektivitas antara Jatim-Malut. Sehingga, hubungan dagang yang terjalin antara dua provinsi ini sudah terjalin sejak lama.

"Hubungan dagang antara Jatim-Malut ini sudah terjalin sejak lama. Di tahun 2020 kemarin, tercatat transaksi perdagangan produk dari Jatim ke Malut mencapai Rp. 1,3 Triliun. Sedangkan, perdagangan dari Malut ke Jatim mencapai Rp. 930 miliar," kata Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (9/4/2021).

"Perdagangan antar pulau ini memang sangat potensial, di tahun 2020 perdagangan sektor antar pulau di Jatim yang terbangun surplus Rp. 91 triliun. Sedangkan untuk ekspor terkontraksi Rp. 8,1 triliun," sambungnya.

Orang nomor satu di Jatim itu berpendapat market atau pasar di Jatim sangat potensial dengan jumlah penduduk mencapai hampir 41 juta orang. Apalagi, banyak bahan baku industri yang dibutuhkan Jatim ada di Malut utamanya terkait rempah-rempah, dan ada pula bahan baku ternak.

Selain itu, di bidang pertanian kerja sama juga bisa dilakukan apakah gapoktan Jatim yang ke Malut atau sebaliknya. Sehingga kerja sama kedua provinsi ini saling menguatkan.

"Di Jatim kami tengah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan tambang nikel serta hilirnya ada di Malut. Tentunya, ini bisa menjadi potensi komoditas perdagangan yang bisa dioptimalkan antara Jatim-Malut," jelasnya.

Sementara itu, Provinsi Malut banyak membutuhkan produk pertanian dan peternakan dari Jatim, seperti daging ayam beku, telur ayam, beras organik, baja, besi dan masih banyak lagi. Karena, jaringan untuk bisa saling menguntungkan dalam pemenuhan kebutuhan perdagangan ini harus terjalin baik.

"Alhamdulillah sampai pukul 16.00 WIT, transaksi yang sudah tercatat mencapai Rp 500.212.860.000. Ini menunjukkan potensialnya perdagangan antara Jatim dan Malut," imbuhnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap hubungan antara dua provinsi tidak hanya soal perdagangan saja, tapi juga melebar hingga penguatan industri kreatif dan penguatan SDM. Apalagi, BPSDM Jatim menjadi satu dari 2 provinsi yang telah ditunjuk KemenpanRB dan LAN RI sebagai pelopor corporate university (corpu).

"Kami ingin setelah ini ada PKS antara BPSDM Jatim dan BPSDM Malut di bidang Corpu. Karena ini akan memberi penguatan SDM di masing-masing institusi baik di level Pemprov ataupun pemkab/pemko di Malut dengan kami yang ada di Jatim," ungkapnya.

Mantan Menteri Sosial itu juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Malut atas dukungannya sehingga gelaran Misi Dagang bisa berjalan dengan lancar.

"Jadi lewat misi dagang dan investasi kali ini kita harapkan akan mampu menciptakan win-win profit antara dua provinsi," pungkas Khofifah.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menyambut positif gelaran Misi Dagang dan Investasi yang diinisiasi oleh Pemprov Jatim. Dia berharap agar kegiatan ini bisa menjadi pemicu kesejahteraan bagi warga Maluku Utara.

"Potensi kita besar di rempah-rempah. Tentu kita berharap Jatim menjadi pasar yang strategis. Kita terus mendorong perdagangan kita akan bisa meningkatkan PAD kita," tukas Gani.

Sebelumnya, Khofifah juga menyempatkan diri bersilaturahmi dengan warga Jatim yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Paguyuban Warga Jatim di Malut, di Royal's Resto dan Function Hall, Ternate, Rabu (7/4/2021) malam.

Khofifah mengajak Paguyuban Warga Jatim yang berada di Malut untuk ikut memperkuat potensi perdagangan antar daerah. Adapun dengan membangun koneksitas dengan sektor-sektor yang dibutuhkan masyarakat Malut dari Jatim, demikian pula sebaliknya.

"Sinergitas ini penting, karena memang perdagangan antar pulau di Jatim ini potensinya luar biasa. Karenanya, dalam kegiatan misi dagang kita selalu mengagendakan silaturahmi sebagai ajang jejaring warga Jatim," tegas Khofifah.

Oleh karena itu, Khofifah berpesan ajang silaturahmi ini bukan sekedar kangen-kangenan, namun merupakan ajang jejaring yang melahirkan penguatan SDM, penguatan skala ekonomi, dan penguatan kohesivitas sosial. Sehingga, ada misi membangun kerukunan, membangun kehidupan yang harmoni, dan menguatkan ekonomi.

"Kaitan dengan momen silaturahmi pada misi dagang kali ini, kita harapkan bersama bisa membangun kerukunan warga Jatim yang ada di Malut. Sehingga, lewat silaturahmi ini kita bisa nyambung ati, dan nyambung program," urainya.