Ketua Satgas Minta Masyarakat yang Hadiri Kerumunan Rizieq Shihab Tes Covid-19
Seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab (usap) antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah Puskesmas.

MONITORDAY.COM - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo meminta seluruh masyarakat yang menghadiri kerumunan massa di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet dan Megamendung pada pertengahan November 2020 lalu, bersedia mengikuti tes COVID-19.
Lebih lanjut, Doni mengatakan, pihaknya sudah mendeteksi terdapat beberapa orang yang positif terkonfirmasi COVID-19 dan berada dalam kerumunan massa di beberapa tempat pada pertengahan November 2020 lalu.
“Seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab (usap) antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan dinas kesehatan DKI Jakarta di sejumlah Puskesmas,” kata Doni dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, Senin, (23/11).
Sedangkan kerumunan massa pada pertengahan November 2020 di Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, Petamburan dan Tebet DKI Jakarta serta Megamendung Bogor Jawa Barat itu, karena terdapat kegiatan yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Selain itu, Doni mengungkapkan, pemeriksaan usap antigen untuk masyarakat yang terlibat dalam kerumunan di sejumlah tempat itu gratis.
“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak,” ucapnya.
Kemudian, jika masyarakat sudah diketahui positif COVID-19 atau tidak, pemerintah akan memberikan tindakan yang tepat. Selain itu, para warga yang positif COVID-19 dapat segera menerapkan isolasi, baik secara mandiri ataupun di fasilitas pemerintah.
"Apabila sudah positif lewat swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin. Baik isolasi mandiri secara personal yang direkomendasi petugas puskesmas atau isolasi yang disiapkan pemerintah," sambung Doni.
Selanjutnya, Doni menuturkan, bahwa berdasarkan pengalaman 8 bulan masa pandemi COVID-19, orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan, berpotensi sembuh hingga 100 persen.
Meski demikian, potensi kesembuhan menurun kalau warga baru diketahui positif COVID-19 usai mengalami gejala sedang atau berat.
”Adapun masuk fase gejala berat, kematian mencapai 5,5 persen. Dan ketika masuk fase kritis, angka kematian jadi sangat tinggi 67,4 persen," jelasnya.
"Inilah tugas kita menyampaikan pesan ke masyarakat agar sukarela bersedia pemeriksaan swab, apakah PCR atau antigen. Upaya untuk mengetahui secara dini akan membantu percepatan penyembuhan," imbuh Doni.