Kepercayaan Publik terhadap Polri Ditopang Tiga Hal Ini

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Jelang 100 hari memimpin Korps Bhayangkara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan target mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri belum sepenuhnya tercapai.

Kepercayaan Publik terhadap Polri Ditopang Tiga Hal Ini
source: beritaduniaterbaru.com (google)

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Jelang 100 hari memimpin Korps Bhayangkara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan target mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri belum sepenuhnya tercapai.

Menurutnya, kepercayaan publik terhadap polisi ditopang oleh tiga hal. Pertama ialah kinerja maksimal Polri yang harus dilandasi profesionalisme atas penegakkan hukum.

Kedua, terkait kultur seperti perilaku koruptif, arogansi juga budaya kekerasan yang berlebihan di kepolisian. 

"Contohnya di Riau kemarin. Tersangka ditangkap sehat sampai di kantor polisi meninggal dan kantor polisi diserang, ini faktor kultural yang harus diperbaiki," kata Tito, dalam acara diskusi "100 Hari Program Prioritas Kapolri" yang digelar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).

Penopang ketiga ialah media massa. Menurut Tito, manajemen media kurang tepat. Sebab, ada 400 ribu anggota polisi yang baik tapi tidak termonitor oleh media.

"Ketika satu anggota perwira (Mantan Wakapolsek Kemayoran) ditemukan di emperan toko jadi viral berkembang terus menerus. Ini saya yakin harus diperbaiki yakni kinerja, kultur dan ketiga pengelolaan manajemen medianya," ujarnya.

Tito menyatakan, perubahan kultur kinerja anggota kepolisian berbeda-beda, ada yang cukup membaik namun ada juga yang belum. Kultur, tambah dia, artinya sikap arogransi, budaya koruptif dan penggunaan kekerasan eksesif yang masih ada.

Menurutnya, itu terjadi lantaran paket kebijakan yang disusun penerapannya baru sampai tingkat menengah ke atas. Sementara tingkat bawah belum.

"Para pelaksana di lapangan para Bintara Tamtama ini belum banyak sampai para perwira pertama pun belum banyak mengetahui sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnya public trust bagaimana pentingnya peran mereka tiap-tiap orang," tuturnya.

"400 ribu orang polisi berbuat baik, satu saja anggota saja melakukan kekerasan meninggal, satu orang salah, naik ke media itu akan menghapuskan yang baik-baik tadi semua," sambung Tito.

Karena itu, sosialisasi ke tingkat bawah serta penerapan kebijakan reward and punishment akan terus dilakukan. (FRZ)