Kepala Riset Otak PHSU, California USA : Cukup Lockdown Wilayah, Mata dan Hati Kepada Tetangga Tetap Diunlock
Ramadhan ditengah pandemi Covid-19 membuka mata dan hati ini lebih peka terhadap tetangga

MONDAYREVIEW - Kehadiran Ramadhan dalam nuansa lockdown, boleh jadi bisa menjadi solusi bagi dunia yang sedang dirundung mara bahaya karena virus corona atau Covid-19, yang belum jelas kapan berakhirnya. Imbasnya, denyut nadi ekonomi kian terpuruk.
Dapat dibayangkan, bagi mereka yang berpenghasilan rendah juga pekerja lapangan tidak bisa bekerja karena tidak ada pekerjaan yang mumpuni ditengah imbauan dirumah saja dan pemberlakuakn pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akibatnya, hidup makin pahit, jauh dari kata cukup.
"Semoga syariat Puasa selama satu bulan penuh ini akan semakin meembantu dalam mencegah penyebaran virus mematikan tersebut," ujar Dokter Ahli Farmakologi sekaligus Kepala Riset Otak Pacific Health Sciences University (PHSU) California, USA Prof. Dr. dr.Taruna Ikrar kepada mondayreview.com, rabu (6/5/2020)
Dikatakan Taruna, Ramadhan melatih hati, lisan (lidah), mata (penglihatan), telinga (pendengaran), hidung (penciuman), kedua tangan dan kedua kaki untuk memaknai hidup dari sudut pandang Habluminannas (hubungan manusia ke manusia) dan Habluminallah (hubungan manusia ke maha pencipta) bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Apalah artinya jika pancaindra yang diberikan Mahakuasa namun tidak memiliki sensitifitas yang tinggi kepada sesama.
"Terlebih saat ini, pandemi telah membuat banyak saudara atau tetangga kita yang hidupnya tidak seberuntung mereka yang berkecukupan, cukup wilayah yang dilockdown tapi mata dan hati ini tetap diunlock (dibuka)" lanjutnya.
Pertama, unlock hati
Kewajiban hati setelah beriman kepada Allah adalah ikhlas mengamalkan perintah-Nya. Semata-mata karena Allah, berbaik sangka kompilasi tertimpa segala kesulitan, percaya kepada Allah, takut akan azab Allah, dan mengharap keutamaan Allah.
Hati merupakan bagian terpenting dari jasad. Jika hati baik maka baiklah seluruh jasad ini, begitupula sebaliknya. Dalam hadits: “Ketahuilah bahwa di dalam diri ini ada segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika buruk, maka buruklah seluruh tubuh; itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut Taruna, bagi mereka yang berkecukupan bisa memulai dengan opsi yang terukur dan mudah. Seperti pembagian sembako, karena saat ini banyak yang kehilangan mata pencaharian.
“Tentu bantuan tersebut tidak seberapa, tapi dengan bantuan yang sederhana itu bisa meringankan beban mereka. Sebab tidak bijaksana, ketika kita masih bisa makan enak, tetapi mengabaikan masyarakat, khususnya tetangga kita yang kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
“Mari kita saling tolong menolong dalam menghadapi situasi seperti ini. Terutama masyarakat yang berkecukupan, kalau bisa, sisihkan sedikit milik kita untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan,” tambahnya kemudian.
Kedua, unlock mata
Dia menilai unlock mata dari sudut pandang berbeda. Diakui, Islam memerintahkan untuk menundukkan pandangan, dalam artian, manjaga apa yang tidak boleh dilihat. Namun dalam konteks bertetangga, mata hati tidak boleh tertutup apalagi berpura-pura tak menoleh kepada tetangga yang saat ini mengalami kesusahaan karena pandemi ini.
Lebih Lanjut, Taruna sangat mengapresiasi gerakan memuliakan tetangga, yang diinisiasi CEO Monday Media Group, HM. Muchlas Rowi yang sering disapa Kang Rowi.
"Ini langkah luar biasa, patut kita dukung, disaat banyak diantara kita yang mengurung diri dirumah namun Kang Rowi bersama tim MMG, seperti Mas Maqruf, Mas Aam dan Kang Tuafan memutuskan terjun ke lapangan, melihat langsung betapa warga yang berpenghasilan rendah sangat menanti uluran tangan saudara-saudara kita yang mampu, inilah momentum yang tepat saat ramadhaan, kita bantu apa yang kita miliki kepada mereka," ucapnya.
Semoga dengan program lockdown yang diambil oleh pemerintah, dalam rangka memutus mata rantai pandemi. Disempurnakan dengan ‘nilai-nilai lockdown’ yang terkandung dalam ibadah puasa, mampu mengakhiri suasana mencekam ini.
"Berkah ibadahnya, damai suasananya, kepada Allah kita memohon pertolongan," pungkasnya.