Kemendikbud Dorong Peningkatan Minat Kewirausahaan Bagi Siswa SMK

Dalam rangka meningkatkan minat berwirausaha untuk siswa SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) mengelar kegiatan "SMK Pencetak Wirausaha".

Kemendikbud Dorong Peningkatan Minat Kewirausahaan Bagi Siswa SMK
Gedung 'Bussiness Learning Center', SMKN 36 Jakarta, menjadi pusat kegiatan berwirausaha bagi para siswa/foto: Faisal Maarif.

MONITORDAY.COM - Dalam rangka meningkatkan minat berwirausaha untuk siswa SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) mengelar kegiatan "SMK Pencetak Wirausaha".

Program ini merupakan salah satu upaya Kemendikbud menjawab kritik dan pandangan negatif mengenai lulusan SMK yang menjadi pengangguran. Pengembangan minat kewirausahaan untuk siswa SMK ini melatih siswa membuka atau menciptakan lapangan pekerjaan. 

"Kita ingin menjawab, bahwa SMK ini bukan menciptakan pengangguran, tetapi menciptakan lapangan pekerjaan," ujar Dirjen Dikdasmen, Hamid Muhammad, dikutip dari siaran resmi Kemendikbud, Jumat (23/11).

Hamid mengungkapkan, SMK Pencetak Wirausaha di tahun 2018 ini telah ribuan SMK yang mendapat dukungan dari program ini.Ia mengatakan, tahun depan target siswa dan sekolah yang mendapatkan dukungan program ini akan ditambah.

"Jika tahun ini sekitar 2.000 SMK, tahun depan diharapkan dapat meningkat dua kali lipat. Sekolah ditantang mengirimkan proposal dukungan, bukan lagi ditunjuk oleh pusat. Kriteria utamanya adalah orisinal, unik, dan usefulness atau kegunaan," ungkapnya.

Terkait persoalan yang nanti terjadi, seperti soal kesesuaian dengan jurusan yang diambil, Hamid mengatakan, bahwa kesesuaian antara bidang keahlian yang dipelajari di sekolah dengan usaha yang dijalankan tidak menjadi persoalan. 

"Ukurannya itu omzet. Pokoknya omzetnya sudah bisa lima juta ke atas. Kita apresiasi. Ini 'kan baru tahap awal, kita tetapkan lima juta. Tapi sudah ada yang omzetnya mencapai lima puluh sampai seratusan juta. Itu 'kan luar biasa untuk seusia mereka," ungkapnya.

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengapresiasi pertumbuhan minat kewirausahaan siswa SMK. Menurutnya, penting meningkatkan iklim berwirausaha bagi siswa.

"Pembelajaran kewirausahaan itu bukan sekadar mengajari teori-teori saja. Tetapi harus dicoba, dilakukan, dipraktikkan. Yang penting itu menciptakan iklim yang mendukung tumbuhnya jiwa kewirausahaan," kata Muhadjir.

Muhadjir menilai modal utama seorang wirausahawan adalah keberanian mengambil risiko, cermat melihat dan menangkap peluang, serta kemampuan menghadirkan sesuatu yang berbeda. "Kalau berhasil, tidak mudah puas. Dan kalau gagal, tidak kapok," tukasnya.

Pengembangan pembelajaran kewirausahaan di dalam kurikulum SMK telah diakomodir ke dalam mata pelajaran kompetensi keahlian dan penambahan jam pelajaran yang signifikan. Program “Sekolah Pencetak Wirausaha” merupakan kerja sama Direktorat Pembinaan SMK dengan The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).