Kemenag Dukung Istilah Manipulator Agama yang Ditawarkan Jokowi
Jokowi punya semangat menghilangkan radikalisme.

MONITORDAY.COM - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid mendukung istilah Manipulator Agama yang ditawarkan Presiden Jokowi untuk mengganti istilah Radikalisme. Menurutnya, Jokowi punya semangat menghilangkan radikalisme yang berpotensi memicu memecah belah bangsa.
"Semangat bapak presiden memahami agama itu dalam konteks yang benar, karena benar agama itu hadir untuk memberikan kedamaian," kata Zainut kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/11/19).
Ia lebih lanjut sangat mendukung, upaya pemerintah dalam memberantas radikalisme di Indonesia. Menurut Zainut, hakikatnya seluruh masyarakat sepakat menolak radikalisme.
"Radikalisme ini bisa hadir di tengah-tengah kita dalam keadaan apapun. Apakah dia berselimut agama, apakah dalam bentuk-bentuk yang lain, kita semua harus bersama-sama untuk menolak paham radikal," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk serius untuk mencegah meluasnya gerakan radikalisme di Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait penyampaian program dan kegiatan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 31 Oktober 2019.
"Terakhir saya lupa tadi harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu melempar wacana mengubah istilah "radikalisme" dengan "manipulator agama". Jokowi menyerahkan kepada Menko Polhukam Mahfud Md untuk mengoordinasikan hal ini.
"Atau mungkin enggak tahu, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan, misalnya manipulator agama. Saya serahkan kepada Pak Menko Polhukam untuk mengkoordinasikan masalah ini," jelas Jokowi.