Kemdikbud Gandeng Komunitas Pencak Silat Gelar Pertunjukan Interaktif

Acara ini diikuti oleh 5 perguruan Pencak Silat dari Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Sumatra Barat.

Kemdikbud Gandeng Komunitas Pencak Silat Gelar Pertunjukan Interaktif
Lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pesilat muda, pendekar hingga sesepuh Pencak Silat serta 5 perguruan Pencak Silat dari Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Sumatra Barat mengikuti Pertunjukan Interaktif.

MONITORDAY.COM - Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (ASTRABI) menggelar kegiatan pertunjukan interaktif (flash mob) pada momen Hari Pahlawan, di trotoar depan kantor Kemdikbud, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/19).

Acara yang digagas Komunitas Pencak Silat ini diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari pesilat muda, pendekar hingga sesepuh Pencak Silat serta diikuti oleh 5 perguruan Pencak Silat dari Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Sumatra Barat.

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly mengatakan, kegiatan pertunjukan interaktif (flash mob) Pencak Silat bertujuan untuk mendukung serta mensosialisasikan terkait usulan Pencak Silat ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

Selain itu, dikatakannya bahwa, pelaksanaan kegiatan ini sengaja diselenggarakan pada momentum peringatan Hari Pahlawan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali jasa dan perjuangan pendekar Pencak Silat dalam merebut kemerdekaan bangsa.

“Konsep pertunjukan interaktif (flash mob) dipilih karena
memiliki kekuatan dalam mempengaruhi masyarakat sekitar untuk dapat bersama-sama mengikuti gerakan yang dirancang dengan unsur kejutan, sederhana dan tidak terduga,” kata Nadjamuddin dalam keterangan tertulis yang diterima Monitorday.com di Jakarta, Minggu (10/11/19).
 
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Pencak Silat sejatinya merupakan salah satu tradisi yang ada di Indonesia dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ia berpendapat ada 4 (empat) aspek yang ada pada Pencak Silat, yaitu mental-spiritual, pertahanan diri, seni dan olahraga. Karena itu, lanjut Najmuddin, nilai, makna dan filosofi yang terkandung menjadikan Pencak Silat sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia yang patut dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

“Pencak Silat umumnya diajarkan turun temurun secara non-formal di surau, paguron dan perguruan, hingga telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan ada di 52 Negara. Festival Pencak Silat bertaraf internasional kerap dilaksanakan oleh komunitas diantaranya Temu Pendekar, Silek Arts Festival, Golok Day dan Pencak Malioboro Festival,” terangnya.

Untuk diketahui, usulan Pencak Silat masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO akan dibahas pada sidang ke-14 Intergovernmental Committee UNESCO yang akan berlangsung di Bogota, Kolombia.pada tanggal 9-14 Desember 2019 mendatang.