Kembali, Jokowi Ingatkan Membangun Indonesia Butuh Kebersamaan
Jokowi kembali mengingatkan bahwa negara Indonesia yang majemuk ini sebuah negara besar dengan persoalan yang juga sedemikian besar. Maka untuk membangun negara ini, Jokowi menyampaikan bahwa tentunya diperlukan kerja sama yang kuat antara seluruh pihak dan elemen bangsa.

MONITORDAY.COM - Meski dalam Pilpres 2019 lalu, KPU telah memutuskan bahwasannya pasangan Jokowi - KH. Maruf Amin secara hasil rekapitulasi suara nasional ditetapkan sebagai pasangan Capres - Cawapres yang memiliki raihan suara terbanyak dibandingkan pasangan Prabowo - Sandiaga S Uno. Namun, dengan hasil tersebut tidak membuat Joko Widodo jumawa untuk langsung menclaim kemenangan. Tetapi, beliau tetap selalu meminta agar para pendukungnya untuk tenang dan mengikuti serta menerima hasil keputusan sengketa pilpres yang saat ini sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Tidak hanya itu, dalam setiap moment maupun acara pertemuan antar tokoh dan sesama anak bangsa tidak jarang Jokowi mengungkapkan untuk selalu menjaga persatuan dan kerja sama membangun bangsa Indonesia.
Untuk kesekian kalinya, Jokowi kembali mengingatkan bahwa negara Indonesia yang majemuk ini sebuah negara besar dengan persoalan yang juga sedemikian besar.
Maka untuk membangun negara ini, Jokowi menyampaikan bahwa tentunya diperlukan kerja sama yang kuat antara seluruh pihak dan elemen bangsa.
“Negara ini membutuhkan kebersamaan kita semua untuk bekerja sama membangun negara ini. Negara ini besar, persoalan juga besar-besar,” kata Jokowi saat menghadiri halal bil halal bersama aktivis 98, Jakarta, Minggu (16/6).
“Negara ini negara besar yang sangat majemuk, sangat beragam. Jangan sampai kita lupa itu. Oleh sebab itu, persatuan, kerukunan, dan persaudaraan sebagai saudara sebangsa dan setanah air ini harus terus kita ingatkan kepada semua,” ucapnya.
Selain itu, Kepala Negara juga mengajak para aktivis 98 yang utamanya hadir dalam acara tersebut untuk berani memberikan masukan-masukan bagi pemerintah. Masukan-masukan yang diberikan tersebut, menurut Presiden, akan menjadi bahan koreksi bagi seluruh pihak.
“Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan. Ini menjadi koreksi kita bersama,” ujarnya.
Jokowi juga menegaskan dalam lima tahun ke depan dirinya tidak lagi memiliki beban apapun, sehingga kebijakan yang diputuskan hanya untuk kepentingan negara.
“Saya dalam lima tahun ke depan insyaallah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi, keputusan-keputusan yang dibuat, yang itu penting untuk negara ini akan kita kerjakan. Sekali lagi, karena saya sudah tidak memiliki beban apa-apa,” tandasnya.
Sebelumnya, saat ditanyakan terkait rekonsiliasi antara dirinya dan Prabowo oleh awak media. Jokowi mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan di mana saja karena terpenting baginya adalah bekerjasama untuk membangun bangsa.
"Yang paling penting kita bersama-sama bekerja sama untuk memajukan negara ini membangun negara ini," kata Jokowi saat berkunjung ke Gianyar, Bali, Jum’at (14/6).