Hugua: Dibutuhkan Scorecard untuk Mengukur SETI For SDGs

Ketua Maritim Local Government Network/LGN Ir. Hugua mengatakan, dalam mengukur kontribusi kegiatan Sains, Teknik, Teknologi, dan Inovasi (SETI) untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ada yang Namanya Scorecard.

Hugua: Dibutuhkan Scorecard untuk Mengukur SETI For SDGs
Ketua Maritim Local Government Network/LGN Ir. Hugua/Foto: Alfan (Monitorday.com)

MONITORDAY.COM – Ketua Jejaring Pemerintah Daerah Maritim atau Maritim Local Government Network  Ir. Hugua mengingatkan pentingnya Scorecard dalam mengukur kontribusi kegiatan Sains, Teknik, Teknologi, dan Inovasi (SETI) untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Hal itu disampaikan Hugua pada Lokakarya yang diselenggarakan oleh UNESCO Jakarta bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Bidang Kemaritiman) dan Jejaring Pemerintah Daerah Maritim (Maritim Local Government Network/LGN).

Lokakarya Regional tentang Pembangunan Kapasitas Nasional dan Lokal untuk Mengukur SETI untuk SDGs ini akan berlangsung 17-19 Juni 2019 di Hotel Sultan, Jakarta.

Seperti pada tujuan dari acara tersebut, Hugua menyampaikan bahwa dalam mengukur SETI untuk SDGs itu disiapkanya Socorecard.

“Melalui Secorecard tersebut, ada kartu yang diisi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawah pimpinan Bupati, Wali Kota nanti akan bisa mengukur,” kata Hugua kepada wartawan, Senin (17/06/2019).

Dengan begitu, Hugua melanjutkan, pemerintah daerah dapat mengukur sejauh mana kontribusi terhadap pembangunan seperti yang dicanangkan 17 Goals dari PBB.

Sehingga para Wali Kota, Bupati, dan Gubernur akan merasa bangga, ternyata tidak hanya mengambil segala sesuatu pada sumber daya alam, akan tetepi melipatgandakan dan membuat berkelanjutan.

“Saya sebagai Wali Kota, Bupati dan Gubernur bisa menjadi bangga, oh ternyata saya tidak cuma mengambil segala yg ada, tetapi juga saya melipat gandakan dan membuat berkelanjutan, karena skornya seperti ini di bawah standar-standar PBB,” jelas anggota terpilih DPR RI 2019-2024 Dapil Sulawesi Tenggara itu.

“Itu sebetulnya kuncinya,” tegasnya.

Lokakarya tersebut dibuka oleh Prof. Shahbaz Khan (Direktur UNESCO Office Jakarta), Ir. Andri Wahyono (Asisten Deputi Sumber Daya Hayati, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim) dan Ir. Hugua (Ketua LGN).

Lokakarya tersebut dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri  dari 6 negara anggota yang berada di wilayah segitiga karang dunia ayau dikenal sebagai Coral Triangle Intiative (CTI) yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Timor-Leste, Kepulauan Solomon, dan  Filipina.