Kemampuan Jerman Hadang Virus Corona : 103 Meninggal Persejuta Penduduk

Jerman memiliki budaya yang efisien dan rasional. Disiplin warganya sangat tinggi. Hal itu menjadi dasar yang kuat dalam penerapan kebijakan penanganan wabah. Teknologi kedokteran dan teknologi pendukung sistem kesehatan Jerman juga sangat maju.    

Kemampuan Jerman Hadang Virus Corona : 103 Meninggal Persejuta Penduduk
ilustrasi RS di Jerman/net

MONDAYREVIEW.COM – Berkejaran dengan waktu. Itulah salah satu kalimat penting di kepala khalayak tatkala wabah menyerang. Faktor waktu sangat penting - semakin cepat Anda menemukan kontak, semakin efektif Anda memperlambat infeksi.

Dengan memanfaatkan waktu yang ada Jerman memantau perkembangan penyebaran dan penanganan wabah di negara-negara di sekitarnya. Respon yang sigap dan tegas menjadikan Jerman salah satu negara yang mampu menekan jumlah kematian akibat Covid-19.

Jerman memiliki budaya yang efisien dan rasional. Disiplin warganya sangat tinggi. Hal itu menjadi dasar yang kuat dalam penerapan kebijakan penanganan wabah. Teknologi kedokteran dan teknologi pendukung sistem kesehatan Jerman juga sangat maju.    

Faktor kepemimpinan juga sangat berpengaruh. Kanselir Jerman Angela Merkel adalah seorang seorang fisikawan. Cara pendekatan dalam pengambilan dan penerapan kebijakan sangat pro-sains. Belum lagi kepala stafnya seorang dokter. Reinhard Busse, dokter dan ekonom kesehatan. Respons Jerman terhadap pandemi ini sangat kompak.

Kembali ke soal berkejaran dengan waktu. Dengan kesigapannya juga ketahanan ekonominya Jerman melaju bagai panser. Kuat bertahan sekaligus cepat menyerang. Pandemi itu terkendali - kurang dari enam minggu setelah kematian pertama Jerman dari Covid-19.

Kesigapan juga nampak dalam menemukan pasien pertama. Wabah pertamanya pada Januari di markas Webasto, pemasok otomotif di dekat Munich. Sumber tersebut dengan cepat diidentifikasi sebagai karyawan Tiongkok yang telah menghadiri lokakarya in-house di sana.

Mereka yang mengidap virus corona dengan cepat diisolasi, teman dan kerabat mereka menemukan dan mengingatkan. Budayanya mendukung, kesadaran warganya terbentuk, dan sistemnya berjalan dengan baik.

Angka-angka menunjukkan Jerman bukan tak mengalami hantaman wabah. Pada 1 Juni, Jerman mencatat 183.508 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, menurut data dari Johns Hopkins University, menjadikannya negara yang paling parah di dunia kesembilan.

Tetapi jumlah orang yang terinfeksi yang telah meninggal sangat rendah - hanya 8.546, atau sekitar 4,7 persen dari total. Itu berhasil sekitar 103 kematian per sejuta penduduk, dibandingkan dengan 430 untuk Perancis, 554 untuk Italia dan 579 untuk Inggris. Demikian laporan Financial Times.

Seiring sejalan dengan data tersebut sistem kesehatan di Jerman tidak pernah kewalahan melayani pasien terutama pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Isolasi mandiri dilakukan dengan panduan yang jelas. Petugas akan membantu jika pasien isolasi mandiri memerlukan bantuan pengadaan bahan makanan dan perizinan dari kantornya untuk bekerja dari rumah. Berbeda dengan kejadian di banyak negara dimana tenaga kesehatan dan Rumah Sakit tak mampu menampung lonjakan pasien.