Kebijakan Sekolah 8 Jam Sehari Harus Dikaji Ulang

Kualitas pendidikan itu tidak ditentukan oleh lamanya belajar di sekolah

Kebijakan Sekolah 8 Jam Sehari  Harus Dikaji Ulang
mondayreview.com

MONDAYREVIEW.COM - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti dengan keras mengkritik rencana Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy untuk menerbitkan peraturan tentang sekolah lima hari dalam sepekan.

“Itu kebijakan pendidikan yang saya dengan FSGI mengkritik keras, karena tidak berorientasi pada hak-hak anak,” kata Retno melalui keterangan persnya, (11/6).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) yang sedang digodok juga akan mengatur tentang sekolah lima hari sepekan dilakukan secara nasional, namun bertahap. Nantinya, anak-anak akan berada di sekolah selama 8 jam setiap hari.

Kebijakan ini dinilai mengacu kepada pikiran masyarakat di kota besar. Kenyataannya di Indonesia, daerah-daerah luar tidak semuanya kota.

Karena hal ini, pemerintah seharusnya melihat fakta bahwa di Indonesia ini, jutaan anak harus membantu orangtuanya sepulang sekolah.

Kemudian banyak daerah yang angkutan umumnya hanya sampai pukul 15.00 WIB.

“Banyak anak tak sabar menanti saat bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumah, banyak anak yang orangtuanya tak mampu membekali makan siang,” jelas Retno.

Dia menambahkan, kualitas pendidikan itu tidak ditentukan oleh lamanya belajar di sekolah. Apalagi banyak sekolah di Indonesia yang sarana dan prasarananya tak memadai untuk anak betah di sekolah.