Kata PDI Perjuangan Soal Formula E yang Bakal Digelar 4 Juni

MONITORDAY.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak kembali menyoroti sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang bersikukuh menyelenggarakan Formula E. Ia menuding ajang balap mobil listrik itu tak memiliki kajian, bahkan tidak pro lingkungan.
“Pemilihan GBK sudah ditolak pada 2019-20, lalu pemilihan pulau reklamasi yg dinyatakan BRIN memiliki masalah penurunan permukaan tanah disamping pohon di Monas yg sudah digunduli, membuat tanda tanya besar kenapa harus dipaksakan,” kata Gilbert dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (17/10/2021).
Gilbert menyebutkan, walaupun misalnya perjanjian baru antara Pemprov DKI dengan Formula E Operation (FEO) bersifat B2B, ada uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah dipakai sebanyak Rp 560 miliar. Dalam hal ini, uang tersebut akan digelontorkan untuk membayar Commitment Fee tiga tahun penyelenggaraan Formula E.
Apalagi, lanjut Gilbert, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak pernah membuka soal isi perjanjian penyelenggaraan Formula E. Oleh karena itu, ia pun tetap meyakini bahwa interpelasi Formula E harus tetap dilaksanakan.
“Seharusnya ini semua dijawab terbuka dengan resmi di Paripurna DPRD dengan interpelasi yg diajukan DPRD. Agar semua jelas dan rakyat tidak dirugikan,” tutur Gilbert.
Sebelumnya, Formula E resmi bakal digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022 mendatang. Jadwal itu tercatat dalam kalender balapan musim kedelapan 2021/2022 yang ditetapkan FIA World Motor Sport Council di Paris, pada 15 Oktober 2021.
Chief Championship Officer sekaligus Co-founder Formula E, Alberto Longo mengapresiasi kesediaan Jakarta menjadi tuan rumah Formula E.
Dia menegaskan, Jakarta E-Prix penting bagi Indonesia dan ABB Formula E. Tujuannya, balap mobil listrik ini dapat mendorong Indonesia mengurangi ketergantungan pada energi konvensional dan beralih ke energi ramah lingkungan.
"Apalagi dalam merealisasikan filosofi tersebut dan untuk mengambil manfaat dari tren mobil listrik dunia, Presiden Joko Widodo berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik dan baterai mobil," ujar Longo dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/10/2021).