Kasus Baru Muncul di Jerman dan Prancis Ketika Pelonggaran Lockdown

Pihak pejabat Jerman mengutarakan, perkiraan tingkat reproduksi akan menjadi lebih fluktuatif karena jumlah keseluruhan infeksi menurun, dan terjadinya lonjakan singkat tidak akan membahayakan.

Kasus Baru Muncul di Jerman dan Prancis Ketika Pelonggaran Lockdown
Jerman mulai cabut sejumlah pembatasan karantina atau lockdown.

MONITORDAY.COM - Ketika pelonggaran lockdown mulai dilakukan oleh sebagian negara di Eropa seperti Jerman dan Prancis, malah menimbulkan kasus baru Covid-19. Demikian yang disampaikan oleh data Robert Koch Institute (RKI).

Melalui program pengujian secara luas, menjadi upaya yang bisa membuat pelonggaran aturan dilakukan secara cepat untuk mengembalikan perekonomian negara. Dengan cara tersebut Jerman dianggap sebagai negara yang sukses menekan penyebaran virus corona.

Menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel, tingkat penyebaran baru virus corona harus ditahan di bawah 1 untuk mencegah sistem kesehatan menjadi kewalahan. Namun, lembaga penelitian itu melihat, tingkat penularan corona saat ini di atas ambang kritis selama tiga hari berturut-turut, dengan angka perkiraan 1,07 pada Senin (11/5), setelah 1,13 sehari sebelumnya.

Dengan angka terbaru tersebut, menunjukkan bahwa 100 orang yang terinfeksi rata-rata menginfeksi 107 orang lainnya. Berarti jumlah infeksi baru semakin cepat dan dapat menandakan awal dari gelombang kedua pandemi di ekonomi terbesar Eropa ini.

Pihak pejabat Jerman mengutarakan, perkiraan tingkat reproduksi akan menjadi lebih fluktuatif karena jumlah keseluruhan infeksi menurun, dan terjadinya lonjakan singkat tidak akan membahayakan.

Kendati demikian, Merkel memperingatkan bahwa penting bagi orang Jerman untuk tetap berpegang pada aturan dasar pencegahan. Dia menyarankan warga tetap menjaga jarak, memakai pelindung mulut dan hidung, serta menunjukkan pertimbangan untuk satu sama lain.

Data kasus virus corona yang dikonfirmasi meningkat selama periode 24 jam terakhir dengan jumlah yang relatif kecil. Data terbaru sesuai laman Worldometer, menunjukkan adanya penambahan yakni 172.576. Sedangkan warga yang meninggal dilaporkan sebanyak 7.661.

Sedangkan di Prancis, angka kematian akibat Covid-19 hampir empat kali lebih tinggi pada Senin ketimbang sehari sebelumnya. Sementara, kasus-kasus baru yang dikonfirmasi lebih dari dua kali lipat dalam 24 jam. Padahal, negara itu juga mulai melonggarkan karantina wilayah nasional yang sudah berlaku hampir dua bulan.

Angka korban meninggal di Prancis  sejak wabah itu masuk kini mencapai 26.643 dan menjadi tertinggi keenam di dunia setelah Amerika Serikat, Spanyol, Inggris, Rusia, dan Italia. Kasus baru yang dikonfirmasi dari virus corona  total menjadi 177.423 kasus pada Selasa, (12/5/2020).

Dengan adanya data jumlah kasus baru  dari kedua negara di Eropa tersebut menambah kekhawatiran kemungkinan gelombang kedua. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan kewaspadaan lebih sangat diperlukan di negara-negara yang mulai melonggarkan lockdown atau pengurangan pembatasan karantina.