Kampanye Positif Jokowi-Ma'ruf Mendominasi di Medsos

Pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin merupakan yang paling populer atau paling banyak diperbincangkan di semua lini media sosial (medsos) seperti di Twitter, Facebook, dan Instagram. sesuai data Sasbuzz atas akun riil medsos mulai 29 September sampai dengan 6 Desember 2018.

Kampanye Positif Jokowi-Ma'ruf Mendominasi di Medsos
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin merupakan yang paling populer atau paling banyak diperbincangkan di semua lini media sosial (medsos) seperti di Twitter, Facebook, dan Instagram. Hal ini sesuai data Sasbuzz atas akun riil medsos mulai 29 September sampai dengan 6 Desember 2018.

Jokowi-Ma'ruf mendominasi pembicaraan di medsos hingga 60%. Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga Uno hanya sebesar 40%.

Pakar media sosial dan juga pendiri PT Sasbuzz Teknologi Internasional, Rizal Panji Islami, mengatakan, Angka dominasi pasangan Jokowi-Ma'ruf tersebut, linier dengan angka hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yakni elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2% dan Prabowo-Sandiaga 31,2% pada November 2018.

"Mesin Sasbuzz memiliki validitas tinggi dan hanya merekam akun riil atau menyingkirkan aktivitas akun robot. Sasbuzz juga merekam terjadi peningkatan jumlah pembicaraan sebesar 0,45 %. Peningkatan secara signifikan terjadi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Lampung," kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/12).

Meski begitu, Rizal mengatakan, memang terjadi lonjakan pembicaraan tentang Prabowo pada Minggu (2/12). Namun lonjakat tersebut tidak masih di bawah jumlah perbincangan tentang Jokowi. Pembicaraan tentang Prabowo juga berangsur-angsur menurun.

"Jumlah pembicaraan tentang Jokowi sepekan rata-ratanya 12.000-13.000 per hari. Sementara untuk Prabowo ada di kisaran 5.000-6.000 per hari. Untuk pembicaraan kedua wakil presiden, total pembicaraan keduanya sangat minim, yaitu di bawah 5.000 per hari," ungkapnya.

Adapun soal nada atau sentimen pembicaraan warganet (netizen), setiap calon rata-rata memiliki tone positif 75%-80% di mata netizen. Artinya, kampanye positif masih sangat mendominasi daripada kampanye negatif dari kedua kubu.

Sementara dari sisi konteks pembicaraan selama sepekan ini soal Jokowi, lanjut Rizal, 10 di antaranya tentang seputar kinerja atau portofolio yang dilakukan oleh Jokowi seperti pemerintahan, pembangunan, infrastruktur, keislaman Jokowi yang cenderung positif.

"Hal ini juga bisa disimpulkan, banyaknya pembicaraan Jokowi tentang capaian pemerintahan dan pembangunan, karena didukung oleh aktivitas media sosial resmi Lembaga atau kementerian, tidak hanya partai atau kantung relawan saja," katanya.

Adapun konteks pembicaar warganet tentang Ma'ruf Amin yakni seputar Islam, Nahdlatul Ulama (NU), dan ulama, dengan sentimen konteks positif. Sedangkan Sandiaga dalam pembicaraan warganet pekan ini masih soal reuni 212, penjualan saham Sandiaga, serta pemberitaan Sandiaga tentang jurus Nabi Yusuf.

Sedangkan 10 konteks pembicaraan warganet tentang Prabowo di medsos yakni tentang relasi kampanye emak-emak dengan Prabowo dan Reuni 212. Hanya saja, nada sentimennya bercampur dengan sentimen negatif. Misalkan dalam konteks TV lokal, menerapkan sistem diktator, dan lain-lain.