Kado Spesial Jokowi untuk Warga Jawa Barat

Setelah Bandara Kertajati, kini Jokowi hendak bangun Bandara Sukabumi.

Kado Spesial Jokowi untuk Warga Jawa Barat
Ilustrasi foto/Net
Sungai adalah guru terbaik baik dalam kehidupan.

BEGITU para bijak bestari sering katakan tentang peran sungai dan kemajuan peradaban. Tak berlebihan memang, karena nyatanya hampir semua peradaban di dunia yang pernah mencapai puncak kejayaan, selalu memulai peradabannya dari sungai. Bangsa-bangsa besar yang ada saat ini, mengembangkan peradabannya di kawasan sungai besar yang melintasi sungai Nil di Mesir, Euphrat dan Tigris di Irak, Gangga di India dan Kuning di China. Disanalah pusat-pusat peradaban tertua di dunia.

Mungkin ituah kenapa, ketika bertekad membangun Jawa Barat, hal pertama yang dilakukan Jokowi adalah dengan membersihkan Sungai Citarum, baru beranjak pada penyelesaian Bandara Kertajati, pembangunan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi), jalur ganda kereta api, hingga yang terbaru adalah Pelabuhan Patimban dan Bandara Sukabumi.

Saat menghadiri Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (28/12/2017) Presiden Jokowi menuturkan, bahwa dirinya telah mendapatkan informasi bahwa Sungai Citarum sudah menjadi sungai yang sangat kotor. “Polusi dari pabrik masuk semua kesana dan saya juga mendapat informasi beberapa bakteri sudah muncul disana,” kata Jokowi.

Jokowi ketika itu sadar betul, bila itu bukan merupakan hal yang baik untuk pertanian di hulu dan hilir. “Juga tidak bagus untuk penduduk yang memanfaatkan Citarum untuk air bersih terutama penduduk yang ada di Jakarta karena mengambil airnya hampir seluruhnya dari sungai-sungai di Jawa Barat, terutama Citarum,” ujarnya.

Jokowi juga tahu, jika air bagi orang sunda di Jawa Barat adalah 'Tirta Amerta'. Tirta adalah air, sementara 'Amerta' adalah bentuk negasi dari merta, mortal, atau kematian. Sehingga air bagi Orang Sunda adalah antikematian, atau 'air kehidupan'. Air merupakan berkah dan setiap keberkahan itu transenden, sakral, dan suci.

Sejak itu, Jokowi pun bertekad untuk membenahi total Sungai Citarum, yang ia mulai pada pertengahan Januari 2018, baik berupa rehabilitasi lahan yang berada di hulu maupun hal-hal yang berkaitan dengan anak sungai.

Selain dari alasan yang sakral tersebut, upaya Jokowi membangun infrastruktur Jawa Barat, juga sebetulnya merupakan bentuk perhargaan atas keberhasilan pembangunan di Jawa Barat. Seperti diketahui pada Hari Otonomi Daerah, 25 April 2018 di Istana Negara, Jakarta, Presiden Jokowi memberikan penghargaan tertinggi bidang pembangunan kepada Provinsi Jawa Barat. Atau biasa disebut 'Parasamya Purnakarya Nugeraha'.

Penghargaan yang merupakan refleksi dari konsistensi Jawa Barat karena selama tiga tahun berturut-turut, mendapat nilai LPPD tertinggi. Jawa Barat pun menjadi satu-satunya provinsi yang mendapatkan penghargaan 'Parasamya Purnakarya Nugeraha' di tahun 2018. Selanjutnya, sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi tersebut, Jokowi kemudian memberikan kado spesial untuk warga Jabar. Yaitu pembangunan infrastruktur.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, ada dua pusat pertumbuhan baru yang kita lakukan yaitu bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban. Pelabuhan ini disebut akan lebih besar dari Pelabuhan tanjung Priok Jakarta. Semua kapal besar dari Amerika, Eropa akan datang ke sana. Barang-barang dari seluruh Indonesia dikirim dari Pelabuhan Patimban ke Luar Negeri. Ini merupakan pelabuhan hub internasional.

Kehadiran Pelabuhan Patimban yang targetnya selesai pada 2020, disebut akan memperlancar arus barang serta logistic bagi industry-industri di jawa Barat serta memberikan kemakmuran bagi masyrakat di Jawa Barat.

Pembangunan infrastruktur di Jawa Barat juga akan dilakukan di Sukabumi. Selain pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi dan pembangunan bandara di Sukabumi. Pembangunan infrastruktur ini untuk mengatasi keluhan warga jawa barat soal jarak tempuh dari Jakarta Sukabumi yang terlampau lama, 6 jam. Jika selesai, maka jarak tempuh Jakarta-Sukabumi dapat dipangkas menjadi hanya 3-4 jam saja.

Apalagi bila pembangunan Bandara Sukabumi benar-benar terealisasi, Jakarta-Sukabumi pun diperkirakan hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Selain itu, pembangunan fasilitas transportasi ini akan menjadikan Sukabumi sebagai pusat pariwisata baru di Jawa Barat.

Pada akhirnya, Jawa Barat pun kelak selain menjadi provinsi dengan penduduk paling banyak, yaitu 48 juta jiwa, juga menjadi wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pula. Tentu saja dengan memadukan semua fasilitas ini dengan kreativitas sumber daya manusianya. Karena walaubagaimanapun, manusianya sendirilah yang kelak akan menentukan maju atau tidaknya Jawa barat.

 

 
Penulis: Ma’ruf Mutaqin
Reporter: Faisal Aristama
Editor: Raysa Kabariba