Jokowi Bilang 'Tabok' Dinilai Hanya Bentuk Kegemasan

Presiden Joko Widodo dalam suatu kesempatan, mengatakan bahwa dirinya ingin menabok orang-orang yang memfitnah dirinya sebagai salah satu aktivis PKI. Apa yang dilakukan presiden terebut dinilai tidaklah yang sesungguhnya akan dilakukan.

Jokowi Bilang 'Tabok' Dinilai Hanya Bentuk Kegemasan
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo dalam suatu kesempatan, mengatakan bahwa dirinya ingin menabok orang-orang yang memfitnah dirinya sebagai salah satu aktivis PKI. Apa yang dilakukan presiden terebut dinilai tidaklah yang sesungguhnya akan dilakukan.

Direktur Sinergi masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, mengatakan bahwa hal terebut hanyalah ekspresi gemas seorang kepala negara yang terus-menerus difitnah dengan hal yang sama sekali tidak masuk akal.

"Kalau kita lihat utuh pidato Jokowi, dia tidak terlihat sungguh-sungguh ingin melakukan hal itu. Walaupun diksi yang digunakan bermakna kekerasan, tetapi saya menangkap itu hanya ekspresi kegemasan belaka," kata Said dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/11).

Menurut dia, kalaupun presiden sungguh-sungguh ingin melakukannya, maka sejak dulu Jokowi bisa dengan mudah menemukan orang-orang yang dianggap telah memfitnahnya. Sebagai presiden, Jokowi juga bisa memerintahkan Polri untuk mencari dan memproses hukum warganet yang selalu mengaitkan dirinya dengan PKI di media sosial. 

"Tetapi faktanya kan orang-orang itu sampai hari ini masih aman-aman saja. Kita masih bisa dengan mudah menemukan mereka di dunia maya," ungkapnya.

Soal ada di antara mereka yang pernah dihukum, itu lantaran terbukti bersalah menyebarkan fitnah mengaitkan Jokowi dengan PKI. Namun, yang menghukum dia lembaga pengadilan, bukan Jokowi sebagai Presiden. 

"Jadi saya kira dapat dimaklumi jika Jokowi sampai melontarkan kata "tabok" untuk mengekspresikan kejengkelannya, setelah bertahun-tahun dia bersabar atas penyebaran fitnah itu. Apalagi kalimat itu dia sampaikan secara spontan," terangnya.

Sebelumnya, perkataan Presiden Jokowi yang ingin tabok para permfitnahnya itu diungkapkan pada saat pidato dalam acara pembagian sertifikat lahan kepada 1.300 warga di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, yang dihelat di Tenis Indoor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (23/11).

Jokowi menyebut ada sembilan juta penduduk Indonesia yang mempercayai isu bahwa dirinya adalah keturunan dan aktivis PKI. Ia juga mengaku sudah 4 tahun diserang isu PKI.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah. Saya lihat di gambar kok persis saya. Mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ungkap Jokowi.