Jelang Arus Balik, Senator NTB Sidak Terminal Mandalika Bertais
Terminal tipe A ini dinilai startegis karena menghubungkan masyarakat Provinsi NTB dengan provinsi lainnya.

MONDAYREVIEW.COM - Menindaklanjuti keputuan pleno Komite II DPD RI terkait pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). Senator Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Suhaimi Ismy melakukan sidak di Terminal Mandalika Bertais untuk meninjau persiapan petugas dan instansi terkait dalam menghadapi arus mudik dan balik (3/7).
Pengawasan dilaksanakan di Terminal Bertais, Mataram. Terminal tipe A ini dinilai startegis karena menghubungkan masyarakat Provinsi NTB dengan provinsi lainnya melalui jalur darat. Melayani angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Dalam pelaksanaan sidak tersebut, Suhaimi meninjau kesiapan petugas terminal dalam menghadapi lonjakan penumpang yang akan berangkat kembali ke daerah perantauannya masing-masing, khususnya dari sisi sarana dan prasaran serta keamanan.
“Pengawasan ini dilakukan untuk melihat sejauhmana kesiapan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan serta instansi terkait dalam menyiapkan arus mudik lebaran tahun ini” ujar Lalu.
Sementara itu Kepala Terminal Type A Beretais, Shaiful Jihad mengungkapkan bahwa per Januari 2017, Terminal Mandalika Bertais telah diambil oleh Pemerintah Pusat, sedikit berdampak mengurangi pelayanan di Terminal, salah satunya minimnya penerangan jalan ke Terminal.
“Permasalahan penerangan terminal pun terganggu, sejak tidak dikelola oleh Pemda penerangan jalan pun ikut dicabut. Sehingga, seolah-olah tidak ada lagi tanggung jawab dari daerah dalam pemeliharaan terminal” jelasnya.
Hasil sidak ini akan dirangkum dan kemudian akan dibuat secara tertulis dan akan disampaikan langsung pada saat Raker dengan Kementerian Perhubungan, agar pemiliharaan dan perbaikan Terminal Type A Beretais dapat diprioritaskan dalam penganggaran yang akan datang.
“Kondisi terminal masih jauh dari memadai karena terdapat beberapa akses pintu masuk dan hanya satu pintu keluar, seharusnya ada satu pintu keluar-masuk khusus untuk penumpang dan satu khusus untuk bus” tutup Lalu.