Jawa Barat Diganti Jadi Pasundan, Budayawan: Ini Langkah Mundur
Perubahan nama Provinsi Jawa Barat ke Provinsi Pasundan akan membangkitkan isu sentimen wilayah

MONITORDAY.COM - Budayawan Cirebon, Dr Rafun S. Hasyim atau biasa dipanggil Kang Topan mengatakan, masyarakat Jawa Barat itu dinamis dan kedinamisan tersebut tercermin dari perubahan nama yang digunakan.
"Mulai dari Galuh, Sunda pajajaran, kemudian terpecah menjadi Cirebon, Sumedang, Pakuan Pajajaran dan bersatu lagi dengan nama Jawa Barat," kata Kang Topan yang juga Dewan Pakar Lesbumi-NU kepada Monitorday.com di Ceribon, Ahad (03/11/19).
Karena itu terkait dengan usulan perubahan nama Jawa Barat menjadi Pasundan, Kang Topan menilai, ada upaya untuk melangkah mundur yang beresiko menimbulkan friksi antara subkultur budaya yang ada di Jawa Barat.
“Mari buka sejarah, wilayah eks kerajaan Cirebon yang wilayahnya membentang dari Karawang sampai pekalongan yang menggunakan bahasa Jawa dialek Cirebon ini tentu merasa tidak terwakili dengan nama Pasundan ini” ujarnya.
Kang Topan yang juga Akademisi IAIN Sunan Gunung Jati ini kemudian mengatakan, usulan perubahan nama Jawa Barat ke Pasundan akan membangkitkan isu sentimen wilayah.
Seperti diketahui sebelumnya, semangat para tokoh Cirebonan yang cukup gigih memperjuangkan agar pembentukan Provinsi Cirebon atau Provinsi CIAYUMAJAKUNING (Cirebon – Indramayu – Majelengka – Kuningan).
Seraya mengingatkan terlepas dari pro kontra pembentukan Provinsi CIAYUMAJAKUNING, Kang Topan menyebutkan beberapa faktor, namun ada dua faktor yang paling mengemuka. Pertama, masyarakat wilayah Cirebon “merasa” kurang diperhatian Pemprov Jabar.
Kedua, sebagaimana terjadi di Wilayah Banten, kesadaran masyarakat akan histori masa silam (Kasultanan Cirebon) mengalami kebangkitan, disertai keinginan mengulang kejayaan masa lampau.
“Dengan jumlah penduduk yang mendekati 7 juta jiwa, luas wilayah 5.450 km2, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp. 3,4 triliun lebih, maka berbagai kalangan menganggap layak bagi Wilayah Cirebon untuk mendapatkan status provinsi,” kata Kang Topan.
Lebih lanjut Kang Topan mencermati, wacana perubahan nama Jawa Barat ke Pasundan hanya sensasi dan datang dari barisan sakit hati dan patut diduga sebagai ambisi oknum tertentu untuk mengklaim tanpa dasar.
Oleh karena itu, Kang Topan mengapresiasi pihak Monitorday.com dengan Forum Kopi Pahit, berinisiasi mengadakan Talkshow dengan tema “Rembuk Wong Cirebon, Pentingkah perubahan nama Jawa Barat ke Pasundan: Problem dan Solusi”.
Direncanakan, kegiatan akan melibatkan berbagai pihak untuk menyampaikan berbagai pandangan. Hingga berita ini disampaikan, pihak Kopi Pahit Monitorday.com sedang terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan demi suksesnya kegiatan yang akan dilaksanakan pada akhir November 2019.