Jagalah Allah Dalam Hati Mu

DIKISAHKAN dalam sebuah perjalanan Rasulullah saw.

Jagalah Allah Dalam Hati Mu
Ilustrasi foto/Net

DIKISAHKAN dalam sebuah perjalanan Rasulullah saw. membonceng sepupunya, Abdullah bin Abbas yang masih kecil saat itu. Rasulullah saw. memulai dialog dengan menanyakan kesiapan muridnya dengan ungkapan yang memancing rasa ingin tahunya. Selain itu ungkapan beliau sangat terbuka terhadap pertanyaan yang dapat mengenyangkan akal sang murid.

Ya ghulam (wahai anak muda), maukah engkau mendengarkan beberapa kalimat yang sangat berguna? Jagalah Allah Swt. maka engkau akan mendapatkan-Nya selalu menjagamu. Jagalah Allah Swt., maka engkau akan mendapatkan-Nya selalu dekat di hadapanmu. Kenalilah Allah Swt. dalam sukamu, maka Allah Swt. akan mengenalimu dalam dukamu. Bila engkau meminta, mintalah kepada-Nya. Jika engkau memerlukan pertolongan, mohonkanlah kepada Allah Swt.

Semua hal (yang akan terjadi denganmu) telah selesai ditulis di lauful mahfudz. Ketahuilah, seandainya semua makhluk bersepakat untuk membantumu dengan apa yang tidak ditakdirkan Allah Swt untukmu, mereka tidak akan mampu membantumu. Atau bila mereka berkonspirasi untuk menghalangi engkau mendapatkan apa yang ditadirkan untukmu, mereka juga tidak akan dapat melakukannya.

Semua kegiatan dan tugasmu kerjakanlah dengan keyakinan dan keikhlasan. Ketahuilah, bahwa bersabar dalam musibah itu akan memberikan hasil positif dan bahwa kemenangan itu dicapai dengan kesabaran. Dan bahwa kesuksesan itu sering dilalui lewat tribulasi dan bahwa kemudahan itu datang setelah kesulitan. (HR. Ahmad, Hakim, Tirmidzi)

Lalu bertanyalah Abdullah kecil kepada gurunya, ya Rasulullah bagaimanakah caranya aku menjaga Allah Swt. padahal Dia-lah Rabb (pencipta, pemilik dan pemelihara) kita? Lalu Rasulullah saw. menjawab, wahai Abdullah bukankah Allah Swt. telah menetapkan suatu aturan yang Dia perintahkan kita untuk melakukannya, juga telah menetapkan larangan agar kita tidak melampauinya? Maka ketika engkau berusaha menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya maka engkau telah menjaga aturan atau hukum-hukum-Nya yang dengan itu maka Allah Swt. akan memberikan penjagaan kepadamu.

Kenapa demikian? Karena pada hakikatnya semua yang Allah Swt. perintahkan kepada kita adalah semata-mata untuk kebaikan diri kita sendiri, walaupun kita belum dapat merasakannya saat itu. Dan sebaliknya sesuatu yang Allah Swt. larang kepada kita untuk melakukannya, mungkin sesuatu itu kelak akan membahayakan diri kita sendiri. Walaupun saat itu kita belum dapat merasakan bahayanya. Akhirnya pahamlah Abdullah bin Abbas apa yang dimaksudkan oleh gurunya, Rasulullah saw.