Jadi Driver Gojek Pertama, Mulyono : Saya Anggap (Dulu) Nadiem Nggak Waras
Tidak ada yang menyangka, kalau driver bernama Mulyono ini merupakan Driver Pertama Gojek Indonesia.

MONITORDAY.COM - Tidak ada yang menyangka, kalau driver bernama Mulyono ini merupakan Driver Pertama Gojek Indonesia.
sebelum bergabung di Gojek, Mulyono merupakan pria yang bekerja sebagai pengemudi ojek pangkalan di Jakarta Selatan.
Kala kantor perusahaan Gojek berdiri pertama kali berdiri dekat lokasi mangkalnya sebagai ojek pangkalan.
Mulyono mengisahkan, kantor Gojek kala itu berawal dari garasi mobil.
"Berawal (masuk) Gojek di Jalan Kerinci (dekat Pasar Mayestik), saya masuk Agustus 2010, (perusahaan) berawal dari garasi mobil. Kantornya ukuran 5x7 meter," tutur Mulyono.
Pertama kali berdiri, sistem pemesanan Gojek tidaklah canggih seperti saat ini.
Saat itu Mulyono akan ditelepon oleh call center jika terdapat orderan.
"Itu, kan, belum pakai aplikasi, by phone. Jadi kita ditelepon call center, ditawarkan orderan, mau ambil atau tidak."
"Jadi kalau mau diambil, dikirim alamatnya (pemesan). Jadi begitu awal mulanya," ujar Mulyono.
Tak hanya itu, Mulyono menuturkan, jaket Gojek dahulu tidak berwarna hijau seperti sekarang ini.
Warna jaket atau seragam untuk mitra atau pengemudi Gojek dulunya berwarna abu-abu. Mulyono mengaku tidak menyangka bahwa Gojek akan sebesar saat ini.
Dia mengenang pernyataan Nadiem Makarim pada masa lampau yang meyakini Gojek suatu saat akan dikenal luas di Indonesia.
Mulyono menanggapi optimisme Nadiem dengan rasa ragu.
"Saya anggap Nadiem enggak waras," ujar Mulyono usai pertemuan pengemudi ojek online dengan Presiden Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
"Saya spontan ngomong 'ah ngaco'," lanjutnya.
Rupanya, omongan sang bos menjadi kenyataan di kemudian hari.
Saat ini Gojek sudah bermitra dengan sekitar satu juta pengemudi ojek.
Gojek bahan sudah meluncur ke negara-negara tetangga.
Bagi Mulyono sendiri, Gojek sudah seperti bagian dari hidupnya.Sang istri rupanya juga menjadi pengemudi Gojek.