Jabat Ketua Bidang Ketenagakerjaan ASEAN, Indonesia akan Fokus di Lima Aspek Ini

Indonesia mencoba merespons kondisi tantangan global bagi sektor ketenagakerjaan ASEAN saat ini yang bertema Mempromosikan Pekerja ASEAN untuk Daya Saing, Ketahanan, dan Ketangkasan pada Pekerjaan Masa Depan.

Jabat Ketua Bidang Ketenagakerjaan ASEAN, Indonesia akan Fokus di Lima Aspek Ini
Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi/net

MONITORDAY.COM - Indonesia saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN Bidang Ketenagakerjaan untuk periode 2020-2022.

Dalam mengoptimalkan posisi tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menilai beberapa hal perlu dilakukan, salah satunya memperluas kemitraan dengan mitra strategis dari berbagai unsur, baik di dalam maupun di luar negeri.

"Indonesia mencoba merespons kondisi tantangan global bagi sektor ketenagakerjaan ASEAN saat ini yang bertema Mempromosikan Pekerja ASEAN untuk Daya Saing, Ketahanan, dan Ketangkasan pada Pekerjaan Masa Depan," kata Anwar, di Jakarta Selasa (08/12) sikutip dari Antara.

Anwar mengungkapkan, ada lima aspek prioritas yang diharapkan menjadi perhatian dalam membuat program kerja Keketuaan Indonesia selama dua tahun ke depan.

Pertama, memperkuat kerja sama dengan seluruh anggota ASEAN dalam memberikan respons dan menghadapi pandemi COVID-19 dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam era masa depan kerja yang baru.

Hal itu, kata Anwar, dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan angkatan kerja Indonesia melalui penerapan pelatihan vokasi yang masif dan sesuai dengan kebutuhan industri.

"Kita juga mendorong/memfasilitasi pekerja terdampak pandemi dengan program reskilling dan upskilling agar pekerja yang terdampak job-shifting mendapat keterampilan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi," kata Anwar.

Kedua, pentingnya terus memperkuat dialog sosial dan memastikan seluruh pekerja telah terlindungi melalui jaminan sosial tenaga kerja dan jaminan kesehatan, termasuk pekerja migran Indonesia di seluruh negara penempatan. 

Ketiga, memperluas pasar kerja yang fleksibel, namun mampu menyerap SDM Indonesia.

Keempat, pentingnya meminimalkan kesenjangan antara partisipasi kerja perempuan dan laki-laki di Indonesia dan memastikan tidak ada diskriminasi gender di tempat kerja. 

Kemudian kelima, meningkatkan kreativitas dan inovasi produktif dari kaum muda di era ekonomi digital dengan menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan bagi kaum muda untuk berkreasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa.

"Saya juga berharap selama periode keketuaan, kita dapat berperan aktif dan produktif merumuskan program dan kegiatan dalam kerangka kerjasama ASEAN, sesuai dengan kepentingan nasional dan cita-cita yang termuat dalam piagam ASEAN," kata Anwar.