Istri Ma'ruf Amin Ungkap Ancaman Kehidupan Anak Indonesia
Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita, dan sesungguhnya dapat dicegah dan diobati.

MONITORDAY.COM - Istri Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, Wury Estu Handayani menilai pneumonia masih menjadi penyakit yang mengancam kehidupan anak-anak di Indonesia, bukan hanya kekerdilan atau stunting dan COVID-19 yang dihadapi saat ini.
“Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita, dan sesungguhnya dapat dicegah dan diobati,” kata Wury dalam acara Peringatan Hari Pneumonia Sedunia Tahun 2020 secara daring, Kamis (12/11).
Lebih lanjut, Wury mengatakan, anak-anak Indonesia mempunyai hak kelangsungan hidup serta bertumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan Pemerintah dan masyarakat harus bekerja bersama-sama agar ramah dari ancaman pneumonia.
Dalam pencegahan anak-anak Indonesia terjangkit pneumonia, Wury mendorong seluruh orang tua dan masyarakat untuk menggalakkan lima langkah pencegahan, yaitu yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kelima langkah tersebut merupakan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan ditambah MPASI sampai anak berusia dua tahun, memberantas imunisasi pada anak, mengobati anak ke fasilitas kesehatan apabila sakit, memastikan kecukupan gizi anak dan menjalankan hidup bersih, serta memonitoring tumbuh kembang dengan memanfaatkan buku kesehatan anak.
Sementara itu, Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, pneumonia merupakan persoalan kesehatan utama yang diderita balita di dunia, khususnya di negara-negara berkembang.
“Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) Tahun 2017, sebanyak 15 persen dari kematian anak di bawah umur lima tahun atau setara 5,5 juta jiwa disebabkan oleh pneumonia,” papar Terawan.
Menurut Terawan, Pneumonia ialah infeksi akut pada jaringan paru, yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit atau jamur, dan ditularkan melalui udara atau droplet. Pneumonia juga penyakit yang berbahaya bagi kelompok rentan.
Sedangkan untuk penanggulangan pneumonia di Indonesia, Pemerintah berupaya meningkatkan pengelolaan terhadap penyakit tersebut dengan menambah akses dan pelayanan kesehatan untuk balita, serta perluasan imunisasi pneumococcal conjugate vaccine (PCV) secara bertahap ke seluruh wilayah.
Selain itu, Terawan juga mengimbau seluruh pemangku kebijakan lintas sektor dan pemerintah daerah untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah pneumonia, khususnya pada anak-anak.
“Saya mengimbau semua pihak, pemangku kebijakan lintas sektor dan organisasi provinsi bidang kesehatan untuk berkontribusi mencegah pneumonia, dengan mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menciptakan lingkungan yang sehat,” ucapnya.