Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiah (PTMA) Harus Digalakkan
Internasionalisasi PTMA perlu digalakkan baik untuk perangkingan ditingkat nasional maupun internasional.

MONITORDAY.COM - Ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, Yordan Gunawan mengatakan, pengayoman dan peningkatan kapastitas PTMA di cluster menengah dan berkembang masih menemui beberapa hambatan. Khususnya di wilayah Indonesia timur dan Indonesia bagian barat.
"Di daerah tersebut, akses transportasi masih terhalang dan susah. Sehingga, dibutuhkan kerjasama dari PTMA se-Indonesia agar bersama-sama berkembang mewujudkan kampus yang bereputasi internasional," kata Yordan dalam siaran pers yang diterima Monitorday.com, Senin (07/10/19).
Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH UMY) ini menambahkan, internasionalisasi PTMA perlu digalakkan baik untuk perangkingan ditingkat nasional maupun internasional.
"Oleh karena itu, PTMA membutuhkan adanya staf asing, mahasiswa asing baik full-time, maupun student exchange," ujarnya.
Menurutnya, saat ini belum semua PTMA yang sudah dapat berkembang dalam hal internasionalisasi. Ia mencontohkan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah seperti UMY, UMM, UMS dan UAD sudah tidak ada masalah. Namun bagi PTMA yang masih cluster menengah dan berkembang, harus lebih dibina dan ditingkatkan kapasitasnya.
"Agar persiapan dan kemampuan mereka menuju jenjang internasional bisa diwujudkan," kata Yordan dalam siaran persnya.
Ia juga mengatakan, kampus dengan cluster menengah dan berkembang perlu dukungan finansial. Termasuk, kebutuhan sumber daya manusia hingga akses informasi.
”Dengan ini harapannya PTMA se-Indonesia dapat melakukan internasionalisasi secara merata dan tanpa ada halangan serta akses informasi yang mudah,” kata dia.