Integritas Modal Utama Bisnis dan Dakwah

Integritas Modal Utama Bisnis dan Dakwah
Ilustrasi foto/Net
Seri ke-4 Jalan Bisnis Muhammad
 

“Orang sukses selalu terbuka terhadap ide baru, gagasan, bahkan kritik sekalipun.” Nukilan ini nampaknya telah menjadi tesis umum, terutama bagi para pegiat usaha dan pelaku bisnis.

Itulah mengapa, ada satu catatan penting dan menarik yang dapat diungkap soal perjalanan dakwah Rasulullah di kalangan pebisnis yang dirasa lebih mudah. Padahal, jika kita baca sejarah, ada begitu banyak onak dan duri yang datang silih berganti menjadi penghalang dakwah.

Namun tidak demikian jalan dakwah di kalangan pebisnis. Prosesnya lebih mudah dan cepat. Tercatat, tak lama setelah Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul, maka muncul para pengikut yang menyatakan keimananya dari kalangan pebisnis juga, seperti; Abu Bakar as-Shidiq, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan Zubair bin Awwam.

Tentu saja ada banyak faktor, selain yang tadi disampaikan bahwa para pebisnis memiliki karakteristik yang lebih terbuka. Faktor lainnya adalah integritas yang dibangun Nabi sejak awal beliau berdagang, di usia 12 tahun.

Baik Abu Bakar, Utsman, Abdurrahman bin Auf bahkan Siti Khadijah percaya bahwa integritas adalah bagian penting dalam bisnis. Bagi Siti Khadijah, integritas bahkan bukan cuma dijadikan ukuran untuk menjalin hubungan dagang, tapi juga hubungan perkawinan.

Karena integritas, Muhammad dengan mudah dapat menyampaikan ajarannya kepada para pedagang. Dan mereka pun menyambutnya dengan tanpa banyak pertanyaan seperti halnya kaum Yahudi.

Bagaimana tidak, sebagai seorang pedagang, para sahabat juga sudah tahu, bagaimana Muhammad membangun integritasnya. Hampir tak punya celah sedikit pun untuk default.

Pengusaha sukses kenamaan asal negeri Mr Bidden, Warren Buffett pernah mengatakan, bahwa kunci keberhasilan bisnis itu ditentukan bukan karena skill atau pemahaman seseorang terhadap bisnis, tetapi bagaimana dia bisa menjaga integritasnya.

Perlu diingat bahwa, dalam skup bisnis apa pun, besar, kecil, mikro atau bahkan ultra mikro sekalipun integritas jadi salah satu poin penting, agar tercipta tata kelola yang baik (good corporate governance).

Jika kita telisik dari beberapa kasus perusahaan yang memilih untuk mengakhiri hidupnya, alias bangkrut, maka salah satu penyebabnya adalah karena tata kelola yang tidak baik. Karena integritasnya tak bisa dijaga.

Padahal, tata kelola itu amat identik dengan integritas. Nah, bagi Muhammad, Rasulullah, integritas adalah modal. Yang nilainya lebih besar ketimbang uang dan emas. Terbukti, dengan integritas, meski tanpa modal dia sanggup membangun kerajaan bisnis yang sukses luar biasa.

Ya,  integritas memang tak cuma jadi modal bisnis semata, namun juga modal utama untuk berdakwah menyampaikan ajaran Islam. [ ]