Ini Pernyataan Sikap Bersama PP Muhammadiyah dan PBNU
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait pentingnya menjaga kedaulatan dan kamajuan bangsa dan negara serta meneguhkan komitmen menjaga islam yang damai

MONITORDAY.COM - Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait pentingnya menjaga kedaulatan dan kamajuan bangsa dan negara serta meneguhkan komitmen menjaga islam yang damai.
Diberitakan Monitorday.com sebelumnya, PBNU berkunjung ke PP Muhammadiyah sebagai kunjungan balasan dari kunjungan PP Muhammadiyah ke PBNU pada bulan Mei lalu.
Terdapat 4 poin pernyataan sikap bersama tersebut. Adapun, pernyataan sikap bersama dibacakan secara bergiliran oleh Sekertaris Umum PP Muhammadiyah (red: Abdul Mu'ti) dan Sekertaris Umum PBNU (red: Helmy Faisal Zaini).
Berikut butir-butir 'pernyataan sikap bersama' PP Muhammadiyah dan PBNU:
"Pertama, berkomitmen kuat menegakkan kesatuan dan kadaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan atas pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang islami bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalm meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai, persaudaraan dan saling berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa," ujar Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, di Kantor Pusat PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
"Kedua, mendukung sistem domokrasi dan proses demokrasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstituslonal, adil, Jujur, dan berkeadaban. Semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantif serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan poIitik yang di jiwai nilai-nilai Agama Pancasila, dan kebudayaan luhur lndonesia," ucap Mu'ti.
"Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur baik material maupun spiritual, serta peran politik kebangsaan melalui program pendidikan, okonomi, kebudayaan, dan bidang bidang strategis lainnya. Komunikasi dan kerjasama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia," ujar Sekertaris Umum PBNU Helmy Faisal Zaini.
"Keempat, pada tahun politik ini semua pihak agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi dan kebersamaan di tengah perbedaan pilihan politik. Kontestasi politik diharapkan berlangsung damai, cardas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara. Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama. Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas, santun, dan dawasa dalam berpolitik," tutur Helmy.
Pernyataan sikap bersama ditutup oleh Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
"Jakarta, 22 Safar 1440 H bertepatan dengan 31 Oktober 2018. Saya tutup dengan wallahul muwafiq ilaa aqwaamit thariq, wassalamu'alaikum warah matullah wabarakatuh," pungkas Mu'ti.