Ini Klarifikasi Mendikbud Terkait Pernyataannya yang Viral Soal Guru Honorer

Berita yang memuat sepotong pernyataan Muhadjir yang terkesan "diplintir" soal guru honorer menyebar di jagat Medsos.

Ini Klarifikasi Mendikbud Terkait Pernyataannya yang Viral Soal Guru Honorer
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy/Net

MONITORDAY.COM - Berita yang memuat sepotong pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang terkesan "diplintir" soal guru honorer menyebar di jagat Medsos.

Tak dinyana, pemberitaan itu langsung mendapat tanggapan miring dari netizen. Mereka yang bereaksi keras menilai Mendikbud melecehkan profesi guru, ada juga yang beranggapan bahwa Mendikbud menghina dan tak serius meningkatkan kesejahteraan guru.

Terkait hal itu, Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan dirinya tidak pernah bermaksud untuk melecehkan profesi guru. Ia menjelaskan, konteks pernyataannya waktu itu sama sekali tidak ada suasana menghina guru.

"Itu kan kaitannya dengan penjelasan saya tentang kondisi guru honorer yang sekarang gajinya sangat kecil karena diambilkan dari dana BOS yang memang sebetulnya tidak boleh untuk menggaji. Karena itu saya jelaskan tahun depan mudah-mudahan tahun depan guru honorer itu akan mendapatkan gaji yang memadai dan tidak lagi dari dana BOS, tapi dari Dana Alokasi Umum," kata Muhadjir kepada wartawan di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Ia kemudian menambahkan, bahwa pernyataannya waktu itu bahkan disambut gelak tawa para guru-guru honorer yang hadir.

"Jadi konteksnya di situ dan waktu itu sama sekali tidak ada suasana menghina atau melecehkan tidak ada, jadi itu memang canda dan guru-guru honorer pada ketawa tepuk tangan," sambung dia.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu lebih lanjut mengatakan, apa yang disampaikannya saat itu justru pada intinya untuk mendorong agar guru lebih profesional dan berkualitas.

Karena itu, menurutnya, salah satu cara meningkatkan kualitas guru adalah dengan memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai. Dengan begitu, guru akan memiliki kebanggaan, memiliki martabat yang tinggi. Bagi Muhadjir, kualitas guru tidak mungkin meningkat tanpa diikuti dengan kesejahteraan yang baik.

"Jadi kalau kemudian dimuat di luar konteks menjadi kesannya saya melakukan pelecehan. Padahal justru waktu itu saya menekankan bahwa untuk menjamin guru profesional ya mereka harus harga dirinya terangkat," tandasnya.