Ini Cara Para Profesor Menguji Para Peserta Lomba Penelitian Siswa Nasional
Pengalaman saya dari me-review makalah dan presentasi, kami mengambil finalis-finalis yang mengambil judul inovatif, update, dan original.

MONDAYREVIEW.COM - Dalam setiap kompetisi, lomba, pertandingan; pihak wasit, juri dipandang esensial untuk berlaku fair dan tidak bertindak lancung. Dalam olahraga sepak bola, ragam upaya dilakukan agar pertandingan berlangsung secara adil. Sebut saja dengan teknologi Video Assistant Referees (VAR) yang memungkinkan wasit untuk mengambil jeda demi melihat moment krusial tertentu seperti pelanggaran, handsball, dan sebagainya.
Event Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) pun mengusung fairness dari para juri. Hal itu ditegaskan oleh juri bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Seni, Wahyuddin Latunreng.
“Kalian semua anak-anak kita, anak-anak kami. Kami disini NKRI murni. Darahku merah, tulangku putih. Juri akan bertindak fair. Anda itu kan pemenang semua. Cuma pialanya terbatas,” kata Wahyuddin di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (9/10).
Sementara itu Juri bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan LPSN SMP 2017, Hertien Koosbandiah Surtikanti menilik sisi inovatif, update, dan original jadi patokan penilaian.
“Pengalaman saya dari me-review makalah dan presentasi, kami mengambil finalis-finalis yang mengambil judul inovatif, update, dan original. Untuk peserta IPA itu harus membaca, melihat ada apa sih di lingkungannya,” kata Hertien seperti dilansir situs ditpsmp.
Ada pun bagi Kasubdit Peserta Didik, Maulani Mega Hapsari melihat ragam cara dan strategi digunakan juri untuk menggali ide penelitian siswa.
“Setiap dewan juri memiliki strategi untuk menggali dan menanyakan karya peserta. Terkadang ada dewan juri yang santai, humoris, sedikit galak, tapi itu adalah salah satu cara juri untuk menemukan karakter dari tiap siswa yang mengikuti dan mempresentasikan karyanya,” ujar Maulani Mega Hapsari pada pidatonya di Upacara Penutupan LPSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (12/10).